Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KENAPA setiap ada gejolak harga terkait produk pangan di Indonesia selalu pihak peternak ataupun petani yang dirugikan. Pertanyaan yang masih sulit ditemukan jawabannya oleh pemerintah kabupaten Blitar bahkan mungkin pemerintah pusat itu dikeluhkan oleh peternak Blitar yang saat ini lagi berduka.
Terdapat ribuan peternak yang tergabung dalam PPRN (Paguyuban Peternak Rakyat Nasional) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengeluhkan krisis peternakan, dan melakukan doa bersama di jalanan dan pendopo kabupaten dengan membawa masakan ayam panggang agar secepatnya keluar dari krisis tersebut.
"Kami mengadakan doa bersama, dengan membawa ayam panggang (ingkung), masakan telur, serta menggelar santunan anak yatim. Semoga ini akan cepat membawa keluar dari krisis peternakan," kata Ketua PPRN Kabupaten Blitar Rofi Asifun di Kanigoro, Blitar, Selasa (7/3).
Rofi yang ditemui dalam kegiatan di Pendopo Kabupaten Blitar di Kanigoro itu mengatakan, kondisi peternakan ayam saat ini sangat memprihatikan. "Harga telur turun drastis selama empat bulan terakhir, menyebabkan para peternak kesulitan."
Harga telur dari peternak saat ini Rp13.000 per kilogram, padahal standarnya adalah Rp16.000 per kilogram. Sedangkan harga telur di pasaran masih sekitar Rp18.000 per kilogram.
Menurut Rofi, turunnya harga telur itu membuat para peternak kelimpungan, karena harga jual telur tersebut ternyata tidak bisa menutup biaya pakan. "Jika hal ini berlangsung terus menerus, para peternak tidak akan bisa bertahan."
Rofi juga mengatakan bahwa PPRN sudah mengadukan masalah ini hingga ke Kementerian Pertanian serta Kementerian Perdagangan dan Industri, namun belum ada keputusan yang melegakan petani. Beberapa kebijakan pemerintah hingga saat ini dinilai belum berpihak pada kepentingan rakyat, seperti regulasi yang masih berpihak pada pemodal besar.
Keluhan ribuan peternak ayam itu oleh Bupati Blitar Rijanto ditampung dan dijanjikan akan menfasilitasinya ke pemerintah pusat. Terlebih lagi, Kabupaten Blitar selama ini juga dikenal sebagai penyuplai telur nasional.
"Masalah yang dialami para peternak ini juga merupakan kesulitan yang dirasakan pemerintah kabupaten Blitas. Pekan depan kami akan bersama-sama meminta pemerintah pusat untuk membantu mencari jalan keluar," katanya.
Pada kesempatan itu, peternak juga melakukan aksi teatrikal, sebagai perwujudan kesulitan petani. Mereka juga membagi-bagikan telur pada pengguna jalan. Ada sekitar 1 ton telur mentah yang sudah dikemas dengan plastik, sehingga aman tidak gampang pecah untuk dibagikan.
Selain itu, para peternak juga membagi-bagikan ribuan ingkung yang dibawa dari rumah dan siap disantap. Mereka juga membawa nasi, sehingga setelah doa bersama selesai, dengan menahan keprihatinan mereka bersama-sama makan nasi berlauk ingkung. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved