Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PT Kereta Api Indonesia (KAI), Jumat (2/9), mendapatkan dana hibah sebesar US$515 ribu atau sekitar Rp6,8 miliar dari Unites States Trade and Development Agency, badan independen pemerintah Amerika Serikat (AS) yang bergerak dalam membantu negara-negara berkembang.
Dana tersebut ditujukan khusus untuk perawatan dan pemeliharaan rel kereta lintas utara rute Jakarta-Surabaya.
"Ini untuk meningkatkan metode pemeliharaan karena metode yang kita punya saat ini sudah terbilang tua," ujar Direktur Logistik dan Pengembangan PT KAI Budi Noviantoro di kediaman Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Brian McFeeters, Jakarta, Jumat (2/9).
Dengan dana hibah itu, lanjut Budi, PT KAI juga akan melakukan pelatihan-pelatihan terhadap sumber daya manusia agar dapat mengadopsi sistem-sistem yang diterapkan di Amerika Serikat.
"Kita akan kirim sekitar lima orang untuk mempelajari bagaimana metode di sana. Lalu kita akan lihat mana yang cocok untuk bisa digunakan di Indonesia," tuturnya.
Tidak hanya SDM lokal yang dikirim ke 'Negeri Paman Sam', USTDA juga akan menunjuk konsultan transportasi kereta api asal AS untuk membantu pemerintah Indonesia meningkatkan kualitas moda angkutan darat tersebut.
"Dengan perawatan yang lebih baik, kami berharap akan ada peningkatkan kualitas kondisi rel, kecepatan kereta dan tentunya keamanan serta keselamatan," papar Budi.
Saat ini, Budi menyebutkan, maksimal kecepatan kereta di Indonesia tidak lebih dari 120 mil per jam.
"Itu yang paling cepat. Masih ada yang hanya 80 mil per jam. Itu yang harus dinaikkan. Lebih dari 120 mil kalau bisa," kata Budi.
Sementara itu, McFeeters menyebutkan, dana bantuan tersebut diberikan mengingat Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh khususnya dalam bidang transportasi.
"Ini komitmen kami dalam membantu perkembangan infrastruktur di Indonesia, sebagaimana saat ini hal itu menjadi prioritas utama Presiden Joko Widodo. Kami ingin berpartisipasi dalam pesatnya perkembangan di Indonesia," ucap Wakil Duta Besar AS itu.
Sebelum memberikan bantuan, ia mengatakan pihaknya telah melakukan penelitian guna memastikan hal apa yang sangat dibutuhkan Indonesia saat ini.
"Kami juga akan terus mengawal program ini agar semuanya berhasil," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved