Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH dalam hal ini Kementerian Keuangan meluncurkan instrumen surat utang syariah baru, sukuk tabungan seri ST-001, yang menyasar kelompok masyarakat individu. Sukuk itu merupakan bagian dari bentuk instrumen pembiayaan pemerintah. "Sukuk ini lebih terjangkau dengan minimal pemesanan hanya Rp2 juta, sedangkan nominal maksimum Rp5 miliar. Dengan investasi hanya Rp2 juta saja, setiap masyarakat bisa berinvestasi di sukuk tabungan," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (19/8).
Sukuk baru seri ST-001 itu mulai ditawarkan pada 22 Agustus-2 September 2016. Surat utang syariah itu memiliki keuntungan yakni mempunyai jangka waktu dua tahun dan memberikan tingkat imbalan 6,9% per tahun. "Keuntungan dapat juga pembayaran imbalan dilakukan secara bulanan dalam jumlah tetap, kemudian sukuk tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder," jelasnya. Selain itu, ada fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption) yang dapat dimanfaatkan bagi investor sebelum jatuh tempo. Menurut Robert, waktu penerbitan sukuk ialah 7 September 2016. Sementara itu, waktu jatuh tempo penerbitan pada 7 September 2016.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyebutkan proyeksi awal penjualan sukuk tabungan ST-001 Rp2 triliun. Namun, proyeksi awal itu dapat berubah karena berdasarkan survei ke agen-agen penjualan, sukuk tabungan bisa menghasilkan hingga Rp3 triliun. "Dimungkinkan dilakukan upsize dengan melihat situasi dan kondisi. Bagi kami bisa dapat Rp2 triliun sudah menggembirakan karena ini instrumen yang baru."
Direktur PT Bank Central Asia Tbk Rudy Susanto sebagai perwakilan agen penjual memandang minat masyarakat kepada sukuk tabungan ST-001 cukup tinggi karena merupakan salah satu instrumen investasi yang menarik. "Sukuk tabungan akan kami pasarkan di kota-kota kecil. Ini instrumen baru, tetapi minat masyarakat cukup tinggi," kata Rudy, yang memproyeksikan pihaknya mampu menjual ST-001 sekitar Rp700 miliar.
Perpindahan DPK
Keputusan pemerintah untuk memberikan imbal hasil 6,9% per tahun pada sukuk tabungan (ST-001) berpotensi memindahkan sejumlah dana dari deposito ke sukuk sehingga mengurangi jumlah dana pihak ketiga (DPK). "Mengingat jumlah investasinya yang cukup kecil, yakni Rp2 juta, sehingga dapat menarik minat deposan ritel," ujar Direktur Utama BNI Syariah Imam T Saptono saat dihubungi, Minggu (21/8). Namun, menurutnya, perpindahan itu tidak mengganggu keberlangsungan bisnis secara langsung. Apalagi kondisi likuiditas perbankan syariah saat ini umumnya sedang mengalami kelebihan. Saat dihubungi terpisah, Direktur Distribusi dan Pelayanan Bank Syariah Mandiri (BSM) Edwin Dwidjajanto menambahkan imbal hasil yang tinggi itu bukan masalah. Berkaca pada pengalaman saat sukuk ritel pernah diterbitkan dengan imbal hasil yang lebih tinggi, itu tidak membawa dampak besar terhadap tergerusnya DPK BSM. "Sejak sembilan tahun lalu kami jadi agen penjual, jadi pengalaman sudah cukup banyak. Sebagai mitra pemerintah, kami akan mendukung produk ST-001 ini, sebab produk ini ialah fitur baru alternatif pembiayaan APBN melalui skema syariah yang lebih ritel." (Arv/Ant/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved