Survei BI : Optimisme Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Saat Ini Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia untuk Januari 2023 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2023 sebesar 123, lebih tinggi dibandingkan 119,9 pada Desember 2022 dan 119,6 pada Januari 2022.

Meningkatnya optimisme konsumen pada Januari 2023 didorong oleh peningkatan ekspektasi konsumen terhadap ekonomi ke depan yang tecermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 133,9, lebih tinggi dari 127,3 pada bulan sebelumnya, namun masih lebih rendah dari Januari 2022 yang sebesar 138,3.

“Sementara keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini (IKE) masih berada dalam zona optimis (di atas 100), yaitu sebesar 112,1 , relatif stagnan dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 112,4. Namun lebih tinggi dari pada Januari 2022 yang sebesar 100,9,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Rabu (8/2).

Pada Januari 2023, keyakinan konsumen terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya pada hampir seluruh kategori pengeluaran responden.

Kenaikan tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran Rp1–2 juta yaitu pada level 122,1 dari bukan sebelumnya 109,09. Naiknya keyakinan juga terjadi pada konsumen dengan pendapatan di atas Rp 5 juta yaitu pada level 128,2 dari bulan lalu di level 125,1.

Namun keyakinan menurun pada konsumen berpendapatan Rp 4,1 - 5 juta yaitu berada di level 120,7 dari bulan lalu yang sebesar 122.

Sementara itu berdasarkan usia, kenaikan IKK Januari 2023 tertinggi terdapat pada kelompok responden berusia di atas 60 tahun.

Secara spasial, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, terbesar di Pontianak (13,6 poin), diikuti Padang (13,1 poin) dan Bandar Lampung (11,0 poin).

Pada Januari 2023, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini tetap kuat, tecermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Januari 2023 berada dalam zona optimis (>100) yaitu sebesar 112,1, stagnan dari bulan lalu yang di level 112,4. “Tetap kuatnya IKE Januari 2023 ditopang oleh meningkatnya Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama yang meningkat, masing-masing tercatat sebesar 112,1 dan 106,5, lebih tinggi dari 110,9 dan 106,2 pada bulan sebelumnya,” kata Erwin.

Sementara Indeks Penghasilan Saat Ini terindikasi turun sebesar -2,6 poin menjadi 117,7 dari bulan lalu yang sebesar 120,3.

Secara spasial, kenaikan IKE terjadi pada beberapa kota yang disurvei, tertinggi di kota Pontianak (14,7 poin), diikuti Padang (9,8 poin), dan Pangkal Pinang (8,2 poin).

Pada Januari 2023 optimisme responden terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks tercatat meningkat pada seluruh kategori pendidikan, kecuali pada responden dengan pendidikan SLTA. Berdasarkan usia, kenaikan indeks terjadi pada sebagian besar kelompok responden.

Keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian barang tahan lama (durable goods) terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya pada sebagian tingkat pengeluaran responden, kenaikan tertinggi pada responden dengan pengeluaran Rp1–2 juta per bulan. “Berdasarkan usia, peningkatan optimisme konsumen terhadap pembelian barang tahan lama juga terindikasi meningkat pada responden dengan usia 41–50 tahun dan di atas 60 tahun,” kata Erwin.

Persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu terpantau menurun pada sebagian kategori pengeluaran, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp4,1–5 juta. Berdasarkan usia, Indeks Penghasilan Saat Ini juga terindikasi menurun pada sebagian besar kelompok usia responden. (OL-12)