Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Aturan Feedlot Dilonggarkan

Jessica Sihite
11/6/2016 03:20
Aturan Feedlot Dilonggarkan
(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

PEMERINTAH terus mencari alternatif strategi untuk meredam harga daging sapi di pasaran, selain dengan menggenjot operasi pasar dan membuka keran impor. Salah satunya seperti diungkap Menteri Perdagangan Thomas Lembong, pemerintah berencana melakukan deregulasi aturan penggemukan sapi (feedlot) yang dinilai membatasi pasokan daging. "Ada peraturan-peraturan tertentu yang membatasi pasokan daging. Misalnya, sapi yang ada di feedloter itu ada aturan, kalau belum melampaui masa penggemukan empat bulan, enggak boleh keluar. Mungkin sementara kita longgarkan itu," ujar Lembong seusai blusukan di Pasar Rawamangun, Jakarta, Jumat (10/6). Dalam UU No 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan memang disebutkan, sapi bakalan yang masuk ke rumah potong hewan (RPH) harus melewati empat bulan proses penggemukan.

Dengan pelonggaran aturan itu, Lembong ingin sapi segera masuk ke RPH sehingga lebih cepat digelontorkan ke masyarakat. Namun, ia menegaskan pelonggaran aturan itu hanya akan berlaku sementara hingga harga daging sapi bisa sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo, yakni Rp80 ribu/kilogram. Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo) Johny Liano menanggapi positif rencana pemerintah tersebut. Menurutnya, pelonggaran regulasi mengenai jangka waktu untuk memasukkan sapi ke RPH itu bahkan mestinya dibuat permanen, bukan hanya untuk kepentingan menurunkan harga menjelang Ramadan kali ini.

"Menurut saya, aturan dilonggarkan tidak hanya untuk jangka pendek. Memang seharusnya direvisi karena sudah ada teknologi penggemukan yang lebih maju," ungkapnya saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (10/6). Kini, kata dia, dengan jumlah hari yang lebih pendek, pengusaha penggemukan sapi (feedloter) sudah bisa menambah berat badan yang memenuhi syarat sebagai sapi potong. cMenurut Johny, jangka waktu dua bulan penggemukan sudah cukup karena pakan yang diberikan saat ini semakin beragam. Dengan bahan baku pakan yang kian banyak jenisnya, produksi penambahan berat badan sapi bisa mencapai 1,3 kg per hari. "Kalau dengan pakan yang dulu, penambahan berat badan per hari tertinggi hanya 1 kg atau rata-rata 8 ons," sahutnya.

Pasok ke koperasi
Selain akan merevisi aturan jangka waktu penggemukan sapi, pemerintah berencana melibatkan lebih dalam pengusaha feedlot dalam kebijakan pengendalian harga pangan terutama dalam hal pemangkasan rantai pasok. Dalam rapar koordinasi (rakor) pangan nasional, kemarin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan melakukan terobosan dengan menggandeng para feedloter di Tanah Air untuk memasok daging sapi langsung ke koperasi. "Sepanjang sejarah ini baru pertama kali dilakukan, kita ajak feedloter bekerja sama memotong rantai pasok," ujarnya. Langkah itu, sebut Amran, dilakukan dalam kerangka menyusun struktur baru pasar pangan. "Kita cari solusi jangka pendek dan jangka panjang. Tidak hanya untuk Ramadan saja, tetapi juga setelahnya," tegas Amran. (Ire/Pra/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya