AP I Sebut Galeri UMKM di Bandara Bakal Libatkan 650 Pelaku Usaha

PT Angkasa Pura (AP) I menyediakan galeri usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di hampir seluruh bandara yang mereka kelola dengan total luasan galeri mencapai 2.312 meter persegi dan berpotensi melibatkan 650 pelaku usaha.

"Angkasa Pura Airports senantiasa berkomitmen meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu (27/12).

Dia menuturkan, dalam menyediakan fasilitas galeri UMKM itu, Angkasa Pura I bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal seperti Pemerintah Daerah, asosiasi, para pelaku seni, kelompok pegiat PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), dan lainnya.  

Baca juga: 23 Desember-2 Januari, Angkutan Barang Dilarang Masuk Tol

"Melalui galeri UMKM di bandara ini, UMKM yang berada di wilayah bandara Angkasa Pura I memiliki kesempatan memanfaatkan galeri tersebut sehingga meningkatkan peluang produk-produk mereka dapat diperkenalkan dan dipasarkan ke penumpang pesawat," jelas Faik.

Pengembangan UMKM melalui pelibatan galeri di Bandara ini, lajutnya, juga merupakan bagian dari strategi pengembangan pariwisata daerah yang diinisiasi Angkasa Pura Airports melalui pilar Local Involvement Growing People.

Menurut Faik, UMKM sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam industri pariwisata perlu diberdayakan dan dilibatkan agar siap berkembang bersamaan dengan momen kebangkitan industri pariwisata pada masa adaptasi kebiasaan baru.

Saat ini, dia menyebut, Angkasa Pura I telah menyiapkan 13 konsep galeri UMKM di 13 bandara Angkasa Pura Airports.

Sebagai contoh, galeri UMKM Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mengusung konsep Peken Tenten atau Summer in Bali, galeri UMKM Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin mengusung konsep Pasar Terapung, galeri UMKM Bandara El Tari Kupang mengusung konsep pasar Katemak.

Lalu, galeri UMKM Bandara Juanda Surabaya mengusung konsep Pasar Suramadu, galeri UMKM  Bandara Internasional Yogyakarta yang mengusung konsep Pasar Kota Gede, dan lainnya.  

Dijelaskan, dari 13 galeri UMKM di 13 bandara tersebut, enam di antaranya sudah berdiri di 6 bandara, sedangkan 4 galeri UMKM masih pada fase 1 atau tahap penyiapan konsep dan penyeleksian potensi mitra dan 3 galeri UMKM sisanya telah masuk pada fase 2 atau tahap perincian mekanisme kerja sama dengan mitra.

Adapun 6 galeri UMKM yang sudah berdiri di 6 bandara Angkasa Pura Airports yaitu di Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sentani Jayapura.

Sedangkan 7 Galeri UMKM yang tengah dalam tahap pengembangan (fase 1 dan 2) yaitu Galeri UMKM di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara I Gusti NGurah Rai Bali, Bandara El Tari Kupang, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Adisutjipto.

"Salah satunya Galeri UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta yang juga merupakan area khusus UMKM terbesar di Indonesia, dengan luasan 1.513 meter persegi yang dapat merangkul sekitar 300 lebih UMKM lokal Yogyakarta dan sekitarnya, seperti Magelang, Purworejo, Klaten, dan daerah lain di Jawa Tengah," pungkas Faik. (OL-1)