Istana Bantah PHK di Panasonic dan Toshiba

SEKRETARIS Kabinet Pramono Anung membantah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran akibat di penutupan pabrik Panasonic dan Toshiba. Khusus Panasonic, kata Pramono, produsen elektronik asal Jepang itu hanya merelokasi pabriknya.

"Intinya tak benar mereka pindahkan pabriknya ke indonesia. Yang terjadi adalah Panasonic melakukan relokasi. Sehingga dari 3 unit jadi 2 unit. Kenapa itu dilakukan? Karena memang kondisi pasar seperti itu," ujar Pramoni di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/().

Ia melanjutkan, Panasonic memberikan opsi kepada karyawan atas opsi relokasi tersebut. "Kalau memang mau ya diterima, kalau tidak ya terserah karyawan," jelasnya.

Terkait dengan relokasi bisnis kedua perusahaan asal Negari Matahari Terbit itu, menurut Pramono, diperkirakan akan berada di Bogor, Jawa Barat. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian dari pihak Panasonic maupun Toshiba.

Ia menegaskan, keputusan Panasonic dan Toshiba bukanlah balas dendam Jepang karena gagalnya kerja sama di proyek kereta cepat. Proyek kereta cepat akhirnya dikerjakan Tiongkok.

Menurutnya, nilai dari investasi Panasonic dan Toshiba di Indonesia sendiri setara pentingnya dengan proyek kereta cepat. Sehingga, mustahil apabila bisnis ditutup hanya karena dendam atas gagalnya kerja sama kereta cepat.

"Kemarin saya berbicara dengan manajemen mereka. Intinya, mereka tidak menarik bisnisnya tapi ada penurunan kapasitas usaha sehingga perlu relokasi. Sudah dilaporkan ke presiden," pungkasnya. (OL-1)