Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INSTABILITAS harga minyak dunia dewasa ini tidak lantas menyurutkan kinerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Hal itu tercermin dari langkah perseroan yang memberikan ruang atensi lebih besar untuk mengoptimalisasi produksi gas, yang digadang-gadang dapat mengekskalasi pendapatan.
Communication Manager PHE ONWJ Donna M Priadi mengatakan salah satu upaya mendorong produksi gas dapat dilakukan melalui optimalisasi Onshore Processing Facility (OPF) di Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
OPF Balongan merupakan bagian dari pengembangan lapangan gas lepas pantai GG. Gas dari lapangan GG kemudian diproses di OPF Balongan untuk mengasilkan Liquid Petroleum Gas (LPG).
Meski tercatat kapasitas produksi di fasilitas pengelolaan gas tersebut berkisar 31 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), namun sebenarnya bisa dipacu hingga 40 MMSCFD.
"Ada ruang produksi yang tersisa, itu artinya kita bisa menambah pembeli baru (new customer)," ujar Donna dalam media visit di lingkungan OPF Balongan, Selasa (19/1).
Selama ini, pasokan gas LPG yang dihasilkan OPF Balongan menyasar untuk mencukupi kebutuhan industri di Kabupaten Indramayu, yang mana konsumen terbesar ialah kilang RU VI Balongan. Pasokan gas dari OPF Balongan ke RU VI sebanyak 25 MMSCFD.
Donna mengungkapkan setidaknya ada dua pembeli baru yang diincar perusahaan dalam rangka meningkatkan produksi gas, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sunyaragi dan Kilang LPG Mundu.
Kendati demikian, dia belum bisa menjabarkan berapa besaran pembelian gas yang disepakati kedua calon pembeli potensial tersebut. Mengingat, masih dalam proses negosiasi.
"Belum bisa kita ceritakan karena masih tahap awal. Istilahnya sekarang masih dalam tahap pembicaraan dengan sister company kita yang menadi calon pembeli potensial, yakni LPG Mundu dan PLN Sunyaragi," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, PHE ONWJ West Operation Manager I Nyoman Hartanu menuturkan apabila terjadi kesepakatan pembelian gas dari pelanggan baru, OPF Balongan tidak perlu menambah sumur baru. Sebabnya, keberadaan tiga sumur terpantau masih dalam kondisi prima, ditambah ada ruang kapasitas produksi yang dapat dioptimalkan.
Ketika konsumen bertambah yang kemudian diiringi dengan peningkatan kapasitas produksi, maka OPF Balongan akan melampaui target produksi 2016 yang dipatok 20 MMSCFD. Tidak lupa, perseroan akan mengatur ulang alokasi gas dari OPF Balongan ke pelanggan lama dan baru.
"Sumbernya dari sumur yang sudah ada, kan kondisinya masih bagus. Jadi kalau ada konsumen baru, ya tidak perlu ada pemboran lagi," kata Nyoman.
Kembali dijelaskan Donna, mengacu pada Work Programme and Budget (WPB), PHE ONWJ akan berkomitmen penuh memenuhi target produksi gas 2016, yakni 163 MMSCFD.
Di samping gencar membidik konsumen, perseroan disebutnya terus memantau kondisi sumur gas yang ada di wilayah kerja. Pun tidak dapat dipungkiri adanya pengeboran ulang bagi sumur yang bermasalah alias mampet. Terhadap sumur yang memiliki kandungan minyak berlebih, maka pemasangan pompa baru dipilih sebagai langkah antisipatif guna melancarkan pengeluaran gas.
"Rencananya di semester dua akan ada pengeboran, tapi kita terus review. Tentunya melihat sumur mana saja yang bermasalah," tandas Donna. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved