Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (persero) meraih kepercayaan internasional dengan berhasil menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$1.62 miliar. Sebanyak 20 bank internasional telah bersedia mengucurkan pinjaman kepada PLN melebihi komitmen awal mereka US$1,5 miliar.
"Ini adalah fasilitas offshore sindikasi USD pertama kalinya untuk PLN dan merupakan tonggak sejarah baru bagi PLN sebagai bukti bahwa perusahaan memiliki diversifikasi sumber-sumber pendanaan yang beragam,"kata Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto dalam keterangan resmi,kemarin.
Fasilitas pinjaman itu terdiri dari fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan Facility) senilai US$1,32 miliar dengan tenor 5 tahun dan Revolving Credit Facility senilai US$ 300 juta dengan tenor 3 tahun sehingga total fasilitas pinjaman menjadiUS$ ,62 miliar.
Fasilitas pinjaman ini mendapat lebih dari US$ 2 miliar komitmen, sehingga PLN berhasil mengeksekusi opsi green-shoe (tambahan atau upsize dari komitmen awal) dan meningkatkan jumlah fasilitas menjadi US$ 1,62 miliar.
Beberapa bank internasional yang terlibat dalam fasilitas ini adalah Australia And New Zealand Banking Group Limited (ANZ), Bank of China (Hong Kong) Limited (BOC), Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd (Citi)., Mizuho Bank, Ltd., Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC), Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch (SMBC) atau PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) , dan United Overseas Bank Limited (UOB) sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunners (MLABs).
Menurut dia, proses sindikasi pinjaman ini sangat direspon dengan baik oleh pasar keuangan dengan harga yang sangat kompetitif di tengah situasi pasar sedang volatile seperti saat ini .
"Kami percaya ini adalah bukti kuat bahwa profil kredit PLN dan Indonesia yang sangat baik "paparnya.
Dana dari fasilitas kredit sindikasi ini akan digunakan untuk mendanai investasi PLN dan untuk tujuan korporasi secara umum (general corporate purposes) dalam kaitannya dengan mensukseskan proyek 35.000 MW.
Sebagai perusahaan besar di Indonesia, PLN telah memiliki credit rating internasional yaitu Baa2 (Moody's), BBB (Fitch Ratings), dan BBB- (Standard & Poor's) dimana credit rating tersebut yang sama dengan credit rating Pemerintah Indonesia.
"Rating PLN yang sudah investment grade tersebut memberikan bukti bahwa PLN semakin dipercaya oleh pasar keuangan dalam mengelola kewajiban-kewajibannya," tandasnya.
Jaga Pasokan
Di sisi lain, PLN memastikan terus menjaga pasokan listrik yang andal guna menjaga kelangsungan industri, terutama di Kawasan Industri (KI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan pelanggan-pelanggan besar lainnya.
"PLN terus menjaga pasokan listrik bagi industri, terlebih kini sudah memasuki era modern industri 4.0, agar dapat mendongkrak perekonomian nasional. Ini dilakukan dengan menjaga stabilitas tarif dan memberikan berbagai paket layanan menarik sesuai kebutuhan pelanggan," ujar Kepala Divisi Perencanaan Sistem PLN Adi Priyanto dalam seminar yang diselenggarakan Himpunan Kawasan Industri di Jakarta,pekan lalu. (Aya/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved