Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Luhut Nilai Banyuwangi Siap Sokong Pertemuan Tahunan IMF-World Bank

Tesa Oktiana Surbakti
02/3/2018 15:26
Luhut Nilai Banyuwangi Siap Sokong Pertemuan Tahunan IMF-World Bank
(AFP PHOTO / ADEK BERRY)

MENKO Maritim Luhut Pandjaitan mengungkapkan kekagumannya terhadap kesiapan Banyuwangi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan. Mengingat tidak lama lagi digelar perhelatan akbar, yakni International Monetary Fund (IMF) - World Bank Annual Meetings 2018 di Bali.

“Saya lihat Banyuwangi ini sangat siap menerima kunjungan wisatawan. Kotanya tertata rapi, bersih, banyak potensi daerah yang sudah dimanfaatkan. Saya minta media untuk lebih banyak memberitakan hal-hal baik seperti ini,” ujar Luhut saat meninjau Banyuwangi dalam menyambut IMF-World Bank Annual Meetings 2018, yang diinformasikan melalui keterangan resmi, Jumat (2/3).

Kedatangan Luhut yang disambut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tidak sendiri, melainkan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. Lebih lanjut Luhut mengatakan dari semua daerah penyangga Bali yang ditunjuk menjelang pertemuan akbar tersebut, Banyuwangi adalah daerah yang paling siap.

“Menurut saya daerah ini bisa kita jual. Rakyat Banyuwangi harusnya bangga punya pemimpin yang bisa mengkoordinasikan jajarannya dan membangun kerja tim yang sangat baik. Kalau ada kurang-kurang, ya manusia kan tidak ada yang sempurna,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, dia meminta masyarakat Banyuwangi lebih serius mempromosikan Indonesia.

“Kita harus bangga menjadi orang Indonesia. Negara kita besar, Banyuwangi ini potensial. Kita harus dukung upaya Indonesia menjadi lebih baik,” tegas Luhut.

Menurutnya, Indonesia memiliki penilaian positif di mata global. Dia mengisahkan kala menghadiri "World Economic Forum" di Davos dan kunjungan ke Los Angeles beberapa waktu lalu, tidak sedikit negara lain memuji perkembangan perekonomian Indonesia.

“Kemarin saat bertemu Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, beliau memuji Ibu Ani dan Pak Agus yang mampu menjaga kestabilan fiskal dan moneter Indonesia. Ibu Ani bahkan jadi menteri terbaik,” tutur Luhut.

Menko Luhut dan rombongan diketahui turut mengadakan rapat koordinasi dengan Bupati Banyuwangi dan jajaran SKPD.

“Tadi saat rapat kita bicarakan semua yang belum beres. Kita bicarakan dan ternyata kita dapatkan jalan keluarnya dengan biaya yang tidak terlalu besar,” ujarnya.

Di antaranya pembangunan kereta gantung dan fasilitas umum di kawasan Kawah Ijen, perbaikan jalan menuju Alas Purwo, fasilitas di Marina Boom dan lain-lain. Saat mendarat di Bandara Blimbingsari, Luhut dan rombongan terpesona dengan bandara berkonsep hijau pertama di Indonesia yang dibangun dari kayu-kayu bekas dan minim penggunaan pendingin udara.

“Ternyata dengan biaya Rp45 miliar, bisa dibangun bandara sebaik ini. Semoga kreativitas Pak Bupati dalam menyiasati pendanaan bisa ditiru pemimpin lain,” cetusnya.

Usai rakor rombongan menuju ke Desa Adat Oseng Kemiren Kecamatan Glagah, Luhut berkesempatan melakukan "roasting" biji kopi arabika dari perkebunan kopi Banyuwangi. Dia pun memuji rasa khas kopi yang dihidangkan.

Melanjutkan kegiatan di Jumat (2/3) dini hari, rombongan berkesempatan menyambangi puncak Kawah Ijen untuk menyaksikan "Blue Fire".

“Di Ijen ada beberapa masalah yang sebenarnya tidak terlalu rumit tapi sangat esensial. Seperti pengadaan tiang BTS, fasilitas toilet dan fasilitas "shelter". Kita harus bereskan ini. Karena nanti yang datang bukan saja wisatawan dari kalangan menengah saja tetapi wisatawan kaya, jadi kita harus menyediakan fasilitas yang dibutuhkan," tutupnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya