Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jonan Resmikan Lapangan Gas Jangkrik

Antara
31/10/2017 11:42
Jonan Resmikan Lapangan Gas Jangkrik
(ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan fasilitas produksi gas lapangan Jangkrik di area Fasilitas Penerimaan Darat (Onshore Receiving Facility/ORF) milik Eni Muara Bakau di Kelurahan Handil Baru, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (31/10)

"Penyelesaian ini efisien, karena enam bulan bisa selesai lebih cepat dari yang direncanakan. Awalnya empat tahun ternyata ENI bisa menyelesaikan 3,5 tahun, dengan begitu hemat anggaran," terang Jonan seperti diwartakan Antara.

ORF tersebut berfungsi menerima aliran gas dan kondensat dari Floating Production Unit (FPU) Jangkrik. Keduanya merupakan fasilitas baru dari pengembangan lapangan gas Jangkrik dan menjadi bagian dari pengembangan
fasilitas yang terintegrasi.

Jonan menjelaskan penyaluran produksi dari lapangan ini telah dapat meningkatkan utilitas dari fasilitas LNG Bontang. Hal ini meningkatkan penyediaan energi yang lebih efektif dan efisien.

Selanjutnya, produksi gas dari Jangkrik ini akan memasok LNG ke pasar domestik dan juga pasar ekspor, sehingga diproyeksikan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.

Sementara itu, sebelumnya, pada tanggal 29 Mei 2017, Eni telah memulai produksi dari Proyek Pengembangan Kompleks Jangkrik di lepas pantai laut dalam Indonesia, hal ini terjadi lebih cepat daripada perkiraan yang tercantum di dalam RENSTRA ESDM 2015-2019.

Proyek ini mencakup lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East yang terletak di blok Muara Bakau, Cekungan Kutai, di perairan laut dalam Selat Makassar.

Produksi itu dihasilkan melalui sepuluh sumur bawah laut yang terhubung dengan FPU Jangkrik dan telah mencapai 600 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau setara dengan 100,000 barel setara minyak per hari (boed).

Keberhasilan proyek ini dirasa signifikan untuk menambah pasokan gas dalam negeri dan memenuhi target lifting gas bumi pada tahun 2017 sebesar 1,15 juta barrel setara minyak per hari, dan 2018 sebesar 1,2 juta. Pemerintah menargetkan peningkatan penggunaan gas di dalam negeri. Tahun 2017 alokasi gas di dalam negeri sebesar 62 persen. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya