Perjanjian Paris Ditandatangani (3 September 1783)

REVOLUSI Amerika secara resmi berakhir ketika perwakilan dari Amerika Serikat, Inggris Raya, Spanyol dan Prancis menandatangani Perjanjian Paris pada 3 September 1783.

Perjanjian itu menandakan status Amerika sebagai negara merdeka karena Inggris secara resmi mengakui kemandiriannya. Seperti dilansir dari History, perang Revolusi AS terjadi pada 19 April 1775 hingga 3 September 1783. Perang ini juga dikenal sebagai Perang Revolusi atau Perang Kemerdekaan Amerika yang bertujuan memerdekakan Amerika dari Inggris Raya.

Akibat perjanjian ini, Inggris harus menyerahkan wilayah jajahannya di barat laut yang tergolong luas di sebelah timur Sungai Mississippi kepada Amerika Serikat. Sebanyak 13 bekas koloni dan batas-batas republik baru disepakati. Wilayah-wilayah tersebut terdiri atas wilayah Barat Laut, yaitu negara bagian Ohio, Michigan, Indiana, Illinois, Wisconsin, dan sebagian Minnesota saat ini.

Perjanjian tersebut tidak hanya membuat wilayah AS semakin luas, tetapi juga mengawali ekspansinya ke barat. Awalnya, delegasi Amerika menuntut agar Inggris menyerahkan Kanada, tetapi tuntutan tersebut tidak dipenuhi. Dalam perjanjian tersebut, AS juga berhasil menegosiasikan hakhak penangkapan ikan penting di perairan Kanada dan menyetujui kesepakatan, antara lain, untuk tidak mencegah kreditor Inggris dari upaya memulihkan utang kepada mereka.

Perjanjian itu dinamai berdasarkan kota tempat perjanjian itu dirundingkan dan ditandatangani. Halaman terakhir memuat tanda tangan David Hartley yang mewakili Inggris Raya, dan tiga negosiator Amerika, yakni John Adams, Benjamin Franklin, dan John Jay. (Dev/M-3)