Peran GenBI dan Kampanye QRIS Di STEI SEBI

Tulisan ini merupakan buah karya penerima Beasiswa GenBI yang telah mengikuti pelatihan jurnalistik kerja sama Media Indonesia dengan Bank Indonesia pada Mei 2023.

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem pembayaran di Indonesia, serta memberikan kemudahan dan keuntungan bagi penjual dan pelanggan. QRIS memungkinkan transaksi keuangan dilakukan hanya dengan menggunakan kode QR yang terstandarisasi.

Menggunakan QRIS memiliki beberapa keuntungan, yaitu transaksi lebih mudah dan cepat, karena hanya menggunakan kode QR yang dapat dibaca oleh aplikasi pembayaran dan mesin EDC. Biaya transaksi lebih rendah karena tidak memerlukan infrastruktur perangkat keras yang mahal.

QRIS dapat digunakan oleh semua jenis bisnis, baik skala kecil maupun besar. Selain itu, QRIS tersedia dalam berbagai bahasa dan dapat digunakan oleh pelanggan dari berbagai negara.

Untuk menggunakan QRIS, penjual hanya perlu mencetak kode QR yang terstandarisasi dan menampilkannya di lokasi bisnis mereka. Setelah itu, pembeli dapat membuka aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS dan memindai kode QR yang disediakan oleh penjual. Setelah memasukkan jumlah pembayaran dan melakukan konfirmasi pembayaran, transaksi selesai.

“Saya menggunakan QRIS semenjak memiliki ATM ketika pertama kali  masuk kuliah. QRIS saya gunakan ketika membeli makanan atau minuman dan juga pakaian. Saya tertarik menggunakan QRIS karena mudah digunakan, hanya perlu scan barcode yang sudah disiapkan penjual, lalu memasukkan nominal yang mau dibayar dan transaksi selesai. Kendala yang pernah saya rasakan hanya sebatas sinyal yang kurang bagus, tetapi tidak lama setelah itu dapat digunakan kembali. Saya sangat merekomendasikan QRIS untuk digunakan oleh teman dan keluarga agar kita juga tidak perlu repot membawa dompet ke mana-mana,” ujar Amanda Sausan, seorang mahasiswa STEI SEBI saat dijumpai di Kantin SEBI, Depok, Selasa (23/5/2023).

Mutia, penjaga toko di SEBI Mart mengungkapkan, “Jumlah konsumen yang menggunakan QRIS hampir sama banyak dengan konsumen yang melakukan pembayaran secara cash. Hanya saja ketika akan melakukan pencairan dana melalui Bank BSI,dana tersebut terpotong, sehingga mengurangi keuntungan penjualan,” ujar Mutia, saat dijumpai di tokonya, Depok, Selasa (23/5/2023).

“Saya mendengar penjual lain mencairkan dana yang masuk kedalam QRIS melalui aplikasi DANA tidak terkena potongan, hanya saja saya masih ragu, dan belum pernah mencobanya,” imbuh Mutia.

“Mungkin jika ada komunitas khusus yang bisa menyosialisasikan terkait penggunaan QRIS mulai dari cara pembuatannya hingga pencairan dana yang masuk, akan sangat membantu para UMKM. Saya ketika pertama kali membuat QRIS juga kebingungan dan banyak pertanyaan, mulai dari buat QRIS itu bayar atau gratis, ada aplikasi khusus atau tidak, dan beberapa kebingungan lainnya,” ujar Mutia.

Komunitas yang memiliki tugas untuk mengomunikasikan kebijakan Bank Indonesia adalah Generasi Baru Indonesia (GenBI). GenBI merupakan komunitas yang terdiri dari mahasiswa/i penerima beasiswa Bank Indonesia yang berada di bawah naungan Bank Indonesia.
Komunitas GenBI didirikan pada tanggal 11 November 2011 dengan tujuan menjadikan angggota GenBI sebagai frontliners Bank Indonesia (mengomunikasikan kelembagaan dan berbagai kebijakan Bank Indonesia kepada sesama mahasiswa dan masyarakat umum), change agents (menjadi agen perubahan dan role model di kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat), serta future leaders (menjadi pemimpin masa depan di berbagai bidang dan tingkatan).

GenBI mulai hadir di STEI SEBI pada 2021, ketika Bank Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kepada mahasiswa STEI SEBI sebanyak 50 orang. Hal itu bersamaan dengan dibentuknya GenBI SEBI.

Keberadaan GenBI di STEI SEBI diketahui juga oleh Setyasih yang memiliki warung makan dekat STEI SEBI. “Saat ini saya belum menggunakan QRIS karena tidak memahami cara pembuatan dan penggunaannya. Saya mengetahui ada GenBI, komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia, tetapi tidak pernah ada sosialisasi GenBI ke masyarakat untuk penggunaan QRIS,” ujar Setyasih di warungnya di Depok, Selasa (23/5/2023).

“Saya merasa penting adanya sosialisasi dari mahasiswa, karena banyak pembeli dari mahasiswa yang ingin bertransaksi menggunakan QRIS, tetapi karena saat ini saya belum bisa menyediakannya, pembeli saya arahkan untuk membayar keesokan hari jika tidak membawa uang cash,” tambah Setyasih.

“Warung sekitar SEBI juga belum banyak yang menggunakan QRIS. Harapannya, GenBI SEBI khususnya dapat mengadakan sosialisasi secara langsung kepada penjual yang ada agar mendapat kemudahan dalam bertransaksi,” ucapnya.

Ketua GenBI SEBI periode 2022-2023 Jajang mengamini, banyak UMKM di sekitar STEI SEBI yang belum memahami penggunaan QRIS.
“Terkait penyebaran QRIS yang belum digunakan oleh semua penjual di lingkungan STEI SEBI disebabkan terkendala beberapa hal, seperti UMKM yang masih kurang literasi keuangan, belum tahunya masyarakat terkait QRIS tersebut, dan bagaimana cara penggunaannya,” kata Jajang, saat diwawancara secara daring, Selasa (23/5/2023).

“Kontribusi GenBI SEBI terhadap sosialisasi QRIS saat ini baru sampai konten media sosial, membuat konten edukasi terkait QRIS, konten yang menunjukkan berapa banyak merchant di Indonesia yang bergabung dengan QRIS, dan membuat video di kantin SEBI. Tetapi belum ada sosialisasi secara langsung dengan terjun ke masyarakat,” ia mengakui.

“Sejauh ini belum ada rencana untuk melakukan edukasi kepada UMKM di lingkungan STEI SEBI, karena rencana terdekat adalah pergantian kepengurusan GenBI periode 2022 yang akan segera lengser, tetapi masalah ini akan jadi masukan untuk GenBI di periode selanjutnya,” janjinya. (M-2)

OPINI MUDA

 
Muhammad Ibnu Alfida
Ciamis, Jawa Barat
QRIS dari Bank Indonesia merupakan inovasi signifikan dalam pembayaran. Ini memberikan kemudahan, aksesibilitas, dan meningkatkan transparansi keuangan di Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen BI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Namun, BI perlu meningkatkan upaya lebih untuk mendorong masyarakat agar menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran utama.

 
Anida Nurfauziah
Purwakarta, Jawa Barat
Sistem pembayaran di Indonesia sudah jauh berkembang dengan adanya pembayaran digital. Hal tersebut juga didukung dengan perkembangan teknologi yang pesat dan penggunaan internet yang tinggi. Hanya saja yang kurang diperhatikan adalah bagaimana perkembangan di pelosok-pelosok dan bagi masyarakat awam agar dapat mengimbangi kemajuan yang ada di kota. Peran GenBI sangat diperlukan untuk menutupi kekurangan tersebut.