Hermes Gugat Seniman NFT Tas MetaBirkins

RUMAH  asal Perancis, Hermes, secara resmi mengajukan gugatan pada seniman asal Amerika Serikat, Mason Rothschild. Rothschild merupakan seniman pembuat karya tas digital bernama MetaBirkins yang dijual menggunakan non-fungible token (NFT).

Hermes menilai Rothschild melanggar hak cipta atas tas ikonik mereka, Birkin. Rothschild dianggap telah membuat karya menggunakan desain dan nama yang sangat identik dengan Birkin, secara ilegal.

Karya tas MetaBirkins Rothschild saat ini sudah terkenal di kalangan kolektor NFT. Sudah lebih dari sepuluh desain tas MetaBirkins dibuat dan djual oleh Rothschild menggunakan NFT. Seluruhnya selalu laku terjual cepat dengan harga yang dapat mencapai puluhan juta rupiah per item.

“Merek MetaBirkins secara jelas mencuri ciri khas dan desain tas Birkin Hermes dan berusaha menyamarkannya dengan hanya menambahkan ‘Meta’ di depan namanya,” bunyi pernyataan resmi Hermes, dilansir dari theguardian.com, Rabu, (26/1).

Sementara itu, melalui unggahannya di akun Instagram MetaBirkins, Rothschild mengatakan ia tak mencuri dan meniru desain Birkins yang dimiliki Hermes. Ia menyatakan membuat karya digital MetaBirkins sepenuhnya berdasarkan kreativitas dan imajinasinya sendiri.

“Aku membuat karya digital yang sepenuhnya hasil dari imajinasiku akan sebuah tas Birkins yang dilapisi dengan bahan bulu,” ujarnya. 

Ia mengatakan karyanya merupakan bentuk karya seni yang dapat terinspirasi dari hal apapun. Menurutnya, inspirasi bukan merupakan sebuah pelanggaran hukum dan dapat dimiliki oleh setiap seniman.

“Fakta bahwa kemudian aku membuatnya dan menjualnya menggunakan NFT tetap tak mengubah kenyataan bahwa ini murni karya seni,” tambahnya. Dilihat dari Instagramnya, MetaBirkins memiliki desain utama berupa tas tangan ala Birkin Hermes. Namun, yang membedakan ialah kehadiran bahan bulu ragam warna dan pattern yang melapisi seluruh bagian tas. (M-1)