Subur Imam Hidayat : Penggerak Kampung Youtuber

SUKSES di dunia digital meski ada di desa juga dicapai Subur Imam Hidayat. Pria yang akrab disapa Imam itu bahkan seolah mengubah desanya, Desa Tapen, Bondowoso, Jawa Timur, menjadi Kampung Youtuber karena banyaknya warga yang menjadk kreator konten.

Saat hadir sebagai bintang tamu Kick Andy bertajuk Peluang di Desa Global, yang tayang malam ini, Imam menjelaskan jalannya menjadi youtuber akibat keterpaksaan karena dililit banyak utang. Imam yang sempat menjadi tukang ojek hingga kuli pasar hewan terlilit oleh utang besar pada 2017.

Kala itu ia sudah menjadi karyawan toko di desanya.

"Waktu itu saya dibantu terus sama bos untuk membeli tanah, kebetulan ada yang murah. Jadi, bos saya tidak pernah memberikan bunga dan juga harus dibayar berapa. Utang sekitar 97 juta," kenang Imam yang kala itu bergaji Rp2,5 juta per bulan.

Di sela-sela pekerjaannya menjaga toko, Imam mencari peruntungan dengan berselancar di internet dan terpikir menjadi youtuber. Ia mencoba belajar dari teman-teman daring dan luring, tetapi tidak ada yang berkenan berbagi ilmu. Bahkan, saat mendaftat kursus Youtube luring, ia pun ditolak karena dinilai tidak memiliki pengetahuan dasar soal Youtube.

Sejak itu, ia mencoba belajar autodidak, dari cara membuat akun sampai memperlajari pola konten-konten yang ada. Ia membeli ponsel bekas dari tetangga. Semangatnya bertambah dengan adanya seorang teman yang ikut belajar menjadi youtuber.

Sejak Juni 2017, ia mulai lancar mengunggah konten-konten yang sekiranya dibutuhkan banyak orang terutama di bidang kesehatan dan di bidang islami. Beberapa akun Youtube Imam hingga kini di antaranya Rb Official, Mb Projeck, Dzikir Basmalah, Reyhan, Entertainment, Ainy TV, Gus Anom, Bos Muda, Berkah Movie, dan Ragam Khasiat. Kegigihannya membuahkan hasil karena pada September 2017, ia sudah bisa mengumpulkan uang Rp42 juta dari Youtube.

Awal 2018, mulai banyak orang datang ke rumah Imam untuk belajar membuat konten. Namun, tidak sedikit juga orang yang menuduhnya korupsi atau melakukan pesugihan karena mendadak banyak uang.

"Di 2019, berhenti bekerja. Semua apa yang saya punya saya lunasi untuk utang. Alhamdulillah, saya berangkat dari nol lagi di 2019. Dari situlah saya mulai bisa mengajari orang-orang juga," tuturnya.

Hasil menekuni konten Youtube-nya terus bertambah hingga dia berhasil kembali membeli mobil, sawah, rumah, hingga bangun ruko untuk tempat usaha. Selain itu, Imam memberikan pelajaran gratis kepada pemuda desa soal Youtube. Meski begitu, langkah itu dinilainya agak mengecewakan karena tidak banyak yang serius belajar.

Dengan berangkat dari kenyataan itu, Imam pun menarik biaya belajar Youtube agar orang yang datang merupakan yang bersungguh-sungguh. Muridnya datang dari berbagai daerah, seperti Lampung, Samarinda, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Bekasi, dan Surabaya.

Pendapatan dari kelas Youtube-nya disalurkan ke tempat ibadah hingga memberikan sembako pada duafa. Imam mengaku tidak menghitung secara detail jumlah orang yang pernah belajar kepadanya. Namun, ia bersyukur, sudah banyak warga yang bisa mengangkat derajat keluarga, melunasi utang orangtua, hingga membuat usaha berkat uang dari menjadi youtuber. (*/M-1)