Aan Mansyur dan Erni Aladjai Jawarai Kusala Sastra Khatulistiwa

AJANG penghargaan sastra tahunan Kusala Sastra Khatulistiwa telah mengumumkan para pemenangnya untuk edisi 2021. Pada kategori puisi, buku puisi karya Aan Mansyur berjudul Mengapa Luka Tak Memaafkan Pisau yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama menjadi pemenangnya. Sementara, untuk kategori prosa, novel Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga karya Erni Aladjai menjadi pemenangnya.

Pengumuman dilakukan pendiri Kusala Sastra Khatulistiwa, Richard Oh, di akun instagramnya @richard0h._, Jumat (19/11). 'Selamat kepada para pemenang dan ketua juri @zeffryalkatiri dan panel juri dan Plaza Senayan yang sudah tak berhenti mendukung anugerah ini. Semoga tahun depan kami mendapatkan penyantun untuk melanjutkan perayaan ini,' tulis Richard yang bersama Takeshi Ichiki, pertama menyelenggarakan Kusala Sastra Khatulistiwa pada 2001. Ajang ini telah menjadi salah satu ajang sastra paling bergengsi di Indonesia.

Novel yang menjadi kemenangan Erni dirilis Januari 2021 di bawah penerbit KPG. Pesaing Erni di ajang ini adalah Casper Aliandu (Anak Asli Asal Mappi, Cerita-Cerita Mini dari Papua), Muna Masyari (Damar Kembang), Pinto Anugrah (Segala yang Diisap Langit), dan Zelfeni Wimra (Ramuan Penangkal Kiamat).

Sementara Aan bersaing dengan Joko Pinurbo (Sepotong Hati di Angkringan), Aslan Abidin (Bagian Paling Perih dari Mencintai), Raedu Basha (Wisata Desa Billapora dalam Sajak), dan Widya Mareta (Puasa Puisi).

Selain memenangkan Kusala Sastra Khatulistiwa, buku puisi Aan juga mendapat penghargaan sastra kemendikbudristek.

“Mau berbagi kabar menyenangkan. Buku kami memenangkan dua penghargaan buku puisi terbaik tahun ini: penghargaan sastra kemdikbudristek dan anugerah kusala sastra khatulistiwa! Yang mau ikut merayakan, sila reply dengan meme paling lucu yang ada di ponsel teman-teman. Terima kasih,” cicit Aan menanggapi kemenangan puisinya di Twitter, (19/11). (M-1)