Dokter Sarankan Prinsip Minimal Merawat Kulit Bayi

HAL lumrah jika para ibu ingin merawat bayi mereka sebaik mungkin. Namun dalam soal perawatan kulit, prinsip minimal justru lebih baik menurut dokter.

Kebiasaan para ibu memberikan bedak ke wajah bayi pun tidak dianjurkan karena bedak bisa masuk ke hidung bayi dan mengganggu pernapasan bayi. Ini juga disampaikan oleh dokter spesalis kulit dan kelamin, dr. Arthur S., SpKK, FINSDV.

"Jangan pakaikan bedak di wajah bayi apalagi untuk lucu-lucuan. Bedak mempunyai fungsi untuk menyerap keringat dan juga mengurangi gesekan. Jadi digunakan di area sering timbul gesekan contohnya ketiak bukan wajah. Penggunaan bedak di wajah bayi, itu bisa terhirup masuk ke dalam hidungnya dan akhirnya bisa mengganggu penapasan," kata dokter Arthur di akun instagram @dokterkulitkucom, kemarin.

Lebih lanjut, dokter Arthur juga mengingatkan bahwa kebiasaan mencium bayi oleh orang lain pun tidak disarankan karena ini juga dapat memicu reaksi alergi pada kulit bayi lewat makeup atau pewangi dari orang yang mencium tersebut.

Maka dari itu, hal-hal pada orang dewasa yang dianggap tidak apa-apa namun pada bayi justru akan menimbulkan masalah. Lewat parfum dan makeup pada saat mencium bayi akan dapat menimbulkan reaksi alergi untuk bayi. Selain itu, juga dapat menularkan penyakit herpes, pada orang dewasa sebenarnya ringan saja tapi untuk bayi dapat berbahaya, bisa menggangu otak dan organ-organ lain, bahkan bisa menyebabkan kematian.

Dokter Arthur merekomendasikan prinsip merawat kulit bayi yang dapat dilakukan para ibu yaitu seminimal mungkin. Jadi, penggunaan produk-produk bayi dengan tidak berlebihan dan disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Contohnya, penggunaan minyak telon secara berlebihan agar bayi tidak alami perut kembung. Pada banyak kasus iritasi kulit pada bayi akibat minyak telon bahkan hingga kulit terbakar. 

"Padahal manfaat minyak telon paling mentok untuk mengusir nyamuk. Biar perutnya gak kembung, gak bisa deh. Kalau kamu takut bayimu kedinginan, habis mandi, handukin, keringin kemudian pakaikan baju. Mentok-mentok perawatan kebutuhan bayi penggunaan pelembab, itupun hanya bila dibutuhkan. Gunakan pelembab yang tidak ada pewanginya karena kulit bayi itu sensitif, sehingga mudah sekali alergi atau iritasi karena pewanginya itu," paparnya.

Begitupun saat mandi, bayi yang baru lahir disarankan untuk mandi cukup dengan dibasuh dengan sabun lembut dan air bersih dan tidak perlu diberi bedak dan lainnya.

Para orangtua dapat mengobati reaksi alergi pada bayi di rumah. Namun, dalam beberapa kasus, solusi terbaik adalah menemui dokter. Lalu, kapan saat yang tepat untuk konsultasikan ke dokter?

Dilansir dari medicalnewstoday.com, Jika ruam menyebar atau memburuk dari waktu ke waktu, seseorang harus berkonsultasi dengan dokter. Penting juga untuk mencari nasihat medis jika kulit menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti melepuh, berdarah, atau cairan merembes.

Dalam beberapa kasus, ruam dapat menandakan penyakit lain. Jika ruam muncul disertai gejala berikut, harus segera berkonsultasi dengan dokter dengan gejala demam, kelesuan, makan yang buruk, batuk, menangis berlebihan.

Perlu diingat, bayi yang mengalami reaksi alergi yang meliputi mengi (ditandai dengan bunyi napas seperti bersiul, dapat disertai sesak napas atau terkadang demam), pembengkakan bibir atau lidah, atau kesulitan bernapas akan memerlukan perhatian medis segera. Mereka mungkin mengalami reaksi anafilaksis, yang bisa parah. (M-1)