Kapal Bertenaga Nuklir Ini akan Melaut 2025

KAPAL bertenaga nuklir rencananya akan melaut pada 2025. Kapal eksplorasi sains itu memiliki panjang 
300 meter sehingga sekaligus menjadi kapal pesiar terpanjang di dunia.

Salas Jefferson selaku CEO Iddes Yacht, produsen kapal yang bermarkas di Spanyol itu mengungkapkan jika kapal tersebut diberi nama 300. Kapal itu dilengkapi dengan Molten Salt Reactor, atau sejenis pembangkit listrik tenaga nuklir bertekanan rendah serta fasilitas laboratorium yang dilengkapi dengan sistem robotika dan kecerdasan buatan.

Dalam kapal tersebut rencananya  akan dibangun 22 fasilitas laboratorium canggih yang dapat menampung lebih dari 400 orang di dalamnya. "Saat diluncurkan, ia akan menjadi platform teknologi ekstrem untuk sains, eksplorasi, dan inovasi di laut," papar Jefferson, seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Selasa (13/4).

Pihak Iddes Yacht selaku perusahaan yang mendesain kapal tersebut juga mengatakan akan membangun 'kota sains' di atas kapal yang didedikasikan untuk penelitian dan ekspedisi ilmiah. Kini tahap desain telah selesai, dan tahap konstruksi 'kota terapung' itu pun akan segera dimulai. 

Selain itu, Earth 300 juga akan memiliki armada kapal selam canggih untuk membantu studi laut dalam, dan helikopter yang difungsikan sebagai moda transportasi bila pihak luar ingin melakukan kunjungan ke kapal tersebut.

Terdapat juga sebuah bangunan ikonik berbentuk bola raksasa yang rencananya akan dibangun di atas kapal tersebut sebagai perwujudan dari komitmen pembangunan kapal tersebut yang ditujukan untuk 'melindungi Bumi'.

"Kami ingin membuat desain yang menginspirasi. Ketika seseorang melihat bola itu, kami ingin mereka terinspirasi untuk melindungi Bumi," tegas Jefferson.

Para ilmuwan terkemuka di atas kapal tersebut akan memiliki banyak waktu untuk bekerja menghadirkan solusi dan inovasi pengetahuan yang ditujukan untuk kemaslahatan umat manusia. Proyek Earth 300 ini juga mendapat dukung penuh dari instansi-instansi mitra, termasuk IBM, RINA, Kapal Selam Triton, dan Ekspedisi EYOS. (M-1)