Diprotes Musisi, Spotify Luncurkan Situs Transparansi Pembayaran

AWAL pekan ini para musisi di 32 kota di berbagai negara serentak menggeruduk kantor perusahaan streaming Spotify. Protes itu diinisiasi Union of Musicians and Allied Workes (UMAW) untuk menindaklanjuti isi tuntutan dalam petisi yang sempat mereka buat pada tahun lalu, dan telah menghasilkan sekitar 28 ribu tanda tangan.

Spotify kini meluncurkan Loud & Clear, laman baru yang menyajikan data tentang bagaimana platform streaming tersebut menentukan besaran pembayaran. Proses pembuatan situs itu memakan waktu berbulan-bulan, yang sekaligus merespons serangkaian protes para musisi internasional.

“57 ribu artis kini mewakili 90% streaming bulanan di Spotify — jumlah yang meningkat empat kali lipat hanya dalam enam tahun. Sasaran kami adalah membantu musisi yang bercita-cita menjadi profesional untuk mencari nafkah,” kata pendiri dan CEO Spotify Daniel Ek saat mengumumkan prakarsa tersebut, dikutip dari Pithcfork, Jumat, (19/3).

Wakil Presiden dan Kepala Pemasaran Spotify Charlie Hellman mengungkapkan jika inisiatif itu bertujuan untuk menawarkan sistem yang lebih transparan kepada musisi dan penulis lagu tentang ekonomi streaming. 

“Selama saya berada di Spotify, pembayaran untuk musisi dan royalti telah menjadi topik sehari-hari — tapi menurut saya secara eksternal, kami tidak mengatakan sebanyak yang kami harus berkontribusi lebih banyak dalam percakapan. Itulah yang sebenarnya kami coba lakukan di sini: Bagikan lebih banyak dan mengakui musisi benar-benar berhak mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang cara kerja ekonomi streaming musik ini,” kata pria yang telah bekerja di Spotify selama satu dekade.

Situs Loud & Clear menyajikan beberapa informasi, termasuk video berjudul Loud & Clear: How the Money Flows dan beberapa grafik yang merinci berapa banyak artis yang memenuhi ambang pendapatan berbeda di Spotify. Menurut data, 870 artis masing-masing menghasilkan lebih dari US$1 juta (Rp14 miliar lebih) dalam royalti perekaman dan penerbitan pada 2020. 

Sebanyak 1.820 artis menghasilkan lebih dari US$500 ribu (Rp7 miliar lebih), kemudian 7.800 artis menghasilkan lebih dari $100 ribu (Rp1 miliar lebih), dan 13.400 lainnya menghasilkan lebih dari US$50 ribu (Rp772 juta lebih).

Hellman mengklaim, insentif Spotify selaras dengan insentif sang musisi. Dia mengutip data dan pertumbuhan besar dari tahun ke tahun dalam jumlah musisi yang mencapai angka royalti ini. Misalnya, jumlah musisi yang dapat menghasilkan royalti $50 ribu atau lebih per tahun di Spotify meningkat 80% dalam kurun waktu empat tahun, dari 7.300 pada 2017 menjadi 13.400 pada 2020.

Mantan anggota Galaxie 500 Damon Krukowski, yang merupakan salah satu pendiri UMAW, mencicit situs Loud & Clear tidak memberikan transparansi yang dijanjikan tentang masalah-masalah utama. UMAW
menyatakan Spotify telah mengeluarkan tanggapan yang berupaya untuk memenuhi tuntutan mereka. 

“Namun, Spotify gagal memenuhi permintaan kami. Perusahaan itu secara konsisten mengalihkan kesalahan kepada orang lain atas sistem yang dibangunnya sendiri, dan dari situ mereka menghasilkan valuasi hampir $70 miliar. Kami meminta transparansi, tetapi situs Loud & Clear tidak menjawab pertanyaan kami tentang sumber pendapatan Spotify selain dari berlangganan dan iklan," demikian dinyatakan UMAW. (M-1)