SELAIN ketiga narasumber tersebut, turut hadir juga Bapak Supari, Direktur Bisnis Mikro dari BRI, dalam acara Kick Andy show, episode Pandemi Ketulusan, Minggu (6/12/2020). Dalam kesempatan tersebut, beliau menceritakan perjalanan hidupnya yang merupakan anak petani.
“Bapak saya mengajarkan kalau saya mencari rumput untuk kerbau, lalu ketika makan kerbaunya tersedak, bapak saya marah, lebih sayang kerbaunya daripada saya. Setelah saya menginjak dewasa, ternyata orangtua mengajarkan kesungguhan, keseriusan, untuk berinteraksi dengan hewan ternak. Diajari ketelitian, apalagi kalau nanti sudah dewasa bisa berinteraksi dengan baik. Kerbau saja diperlakukan dengan baik apalagi manusia,” cerita Supari.
Nilai-nilai tersebut yang kemudian menuntunnya di dunia kerja. Beberapa prinsip yang ia pegang saat menunaikan tanggung jawab pekerjaannya ialah ‘kurangi yang berlebihan, tambah yang kurang, hapus yang tidak perlu, dan terus tambah nilai’.
“Itu supaya saya tidak berubah. Saya itu siapa sih, hanya anak petani yang garap sawah orang. Ibu saya pedagang, saya tidak boleh berubah dari kehidupan saya sesungguhnya meski sekarang kehidupan saya seperti ini,” imbuh lelaki kelahiran Ngawi 1966 ini.
Supari melihat dari tahun ke tahun UMKM di Indonesia besar di bawah, tapi kecil di atas, seperti sebuah segitiga yang sulit dicapai puncaknya. Hal tersebut, menurutnya, karena para pengusaha mikro di Indonesia mayoritas hanya melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan sehariharinya, bukan untuk meningkatkan omzet penjualan.
“Kalau cita-citanya satu selesai, harus punya cita-cita lain, sampai ultimate-nya itu ialah apa pun yang dikerjakan bermanfaat untuk sekitarnya. Inilah fungsi BRI ke depannya, enggak boleh pengusaha mikro yang bernasib seperti ayah dan ibu saya lagi,” pungkasnya. (Bus/M-1)
