Menyaksikan Pertobatan John Kei

KESUKSESAN acara Kick Andy membuat tim memiliki sumber daya lapang yang membuat mereka bisa syuting di luar negeri. Namun, di titik inilah produser Kick Andy, Agus Pramono, ingin menghadirkan suatu kisah inspiratif yang produksinya pun sulit digapai dengan keleluasaan materi.

Kisah itulah yang ada di penjara dengan keamanan maksimum, LP Nusakambangan. Sementara itu, sosok yang ingin diangkat ialah preman yang sempat dijuluki the Godfather of Jakarta, John Kei. Pria yang bernama asli John Refra saat itu tengah menjalani hukuman 12 tahun penjara atas pembunuhan pengusaha Tan Hari Tantono.

Dari sebuah video yang beredar pada 2017, John yang divonis pada 2012 dikabarkan telah tobat dan menjadi religius. Kisah pertobatan ini langsung menarik minat Agus. Setelah persetujuan Andy F Noya, pengurusan izin liputan pun segera dilakukan dan benar saja proses menembus LP untuk napi kelas berat itu baru tuntas setelah 1,5 bulan.

Menemui John Kei di Nusakambangan, tim Kick Andy pun semakin tersentuh dengan kisah jalan tobatnya. Di penjara di tempat itu, John hanya bisa menikmati sinar matahari dalam beberapa menit sehari melalui celah ventilasi.

Selebihnya, suasana muram sangat membuat depresi hingga John sempat mendengar suara gaib yang menyuruhnya bunuh diri. Seorang sipir bernama Yohanes Avrianto, yang bertugas memantau John, kemudian memberinya injil.

Dari situlah jalan pertobatan John dimulai. Pada 27 Desember 2019, John Refra telah resmi bebas dari Nusakambangan, setelah menjalani dua pertiga masa tahanannya. Kepada tim Kick Andy, ia sempat mengutarakan satu pernyataan yang menyentuh hati, "Saya dulu tidak pernah ada waktu untuk beribadah, tapi Nusakambangan membawa Tuhan hadir di diri saya," ungkapnya. Kepada Andy, ia pun mengatakan akan melayani Tuhan sampai akhir hidupnya. (Bus/M-1)