Tanggung Jawab Lingkungan

MENYELAM tidak hanya berkenaan dengan kesenangan ataupun hobi, lebih dari itu, selam juga punya peranan bagi ekosistem laut. Para penyelam biasanya tidak hanya punya pengetahuan teknis tentang penyelaman, mereka juga dibekali pengetahuan tentang alam bawah laut.

Hal itu berlaku pula untuk para penyelam yang tergabung dalam Lombok Airport Dive Club. Mereka tidak hanya harus terampil menggunakan alat selam secara tepat dan benar, mereka juga ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan, terutama laut. Banyak hal yang terkait dengan dunia selam, seperti industri wisata dan ekosistem laut.

“Dengan pelatihan yang tepat, sertifikasi profesional, pengetahuan selam, industri selam, dan lingkungan, diver menjadi para diver yang ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan,” terang penasihat Lombok Airport Dive Club, Nugroho Jati.

Menurut Jati, Lombok Airport Dive Club merupakan komunitas bandara yang memulai langkah kecil untuk berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan laut. Hal itu dilakukan untuk masa depan laut Indonesia. Ditambah lagi, Lombok saat ini sedang dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia.

“Visi utama adalah menghadirkan para penyelam Indonesia yang turut menjaga kelestarian lingkungan dan pariwisata laut Indonesia,” tegas Jati.

Lombok kaya dengan titik yang cocok untuk wisata minat khusus yang berkenaan dengan laut. Oleh karenanya, jika ingin mengembangkan wisata selam, aktivitas selam harus dilakukan secara bertangggung jawab. Lingkungan laut yang rusak tentu tidak akan menarik wisatawan. Menurut Jati, aktivitas selam bisa menjadi cara jitu untuk mengembangkan kecintaan terhadap laut. Menurutnya, selam tidak memandang rentang usia.

“Diving bisa untuk segala usia, terutama meningkatkan dan mengembangkan minat cinta laut Indonesia melalui generasi muda penerus Republik ini,” terang Jati yang juga seorang dive master.

Untuk mendukung pariwisata, Lombok Airport Dive Club banyak menjalin kemitraan dengan masyarakat maupun lembaga untuk menerjemahkan visi tentang lingkungan dan wisata. “Kami juga sering komunikasi dengan para Pokdarwas NTB, peneliti dari Unram, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP,” pungkas Jati. (M-1)