Teknologi AI Akhiri Perdebatan Lagu The Beatles

Tidak hanya demi kelangsungan hidup umat manusia, para ilmuwan juga menggunakan teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk mencari tahu siapa di antara anggota The Beatles yang menulis lirik dan merangkai melodi 80 lagu yang jadi perdebatgan antara para penggemar John Lennon dan penggemar

Seperti yang Media Indonesia kutip dari Daily Mail, para ilmuwan dari Universitas Harvard dan Universitas Dalhousie di Kanada melatih software yang mereka buat menggunakan katalog The Beatles untuk mengenali 137 pola musik yang unik.

Pola-pola tersebut termasuk not, akor, dan motif musik lainnya, yang kemudian diaplikasikan pada delapan karya musik yang diperdebatkan untuk mengetahui mana yang ditulis oleh The Beatles.

Para ahli mengembangkan dan melatih AI selama tiga tahun untuk mengetahui perkembangan musik dari setiap penulis, dengan menggunakan 70 lagu yang ditulis oleh Lennon atau McCartney secara eksklusif.

Hasilnya software tersebut dapat mengidentifikasi penulis yang benar dengan tingkat akurasi 76%. Peran software tersebut kemudian diterapkan pada delapan lagu dan fragmen lagu yang ditulis oleh mereka antara tahun 1962 dan 1966 yang kepengarangannya diperselisihkan para penggemar.

Software itu dapat mengidentifikasi sejumlah lagu, termasuk 'Ask Me Why', 'Do You Want to Know a Secret', dan bagian bridge dari 'A Hard Day's Night', sebagai milik John Lennon dengan tingkat keyakinan 90%.

"Pekerjaan kami pada dasarnya adalah cetak biru bagi mereka yang ingin mengikuti perubahan dalam musik dari waktu ke waktu," kata seorang dosen senior bidang statistik di Universitas Harvard, Mark Glickman.

Ini bukan pertama kalinya Universitas Harvard menggunakan jenis analisis seperti ini untuk mencoba dan mengidentifikasi siapa yang menulis lagu The Beatles.

Paul McCartney sendiri telah lama mengklaim bahwa dirinya memainkan peran kunci dalam menulis lagu hit The Beatles berjudul "In My Life", meskipun lagu tersebut dikaitkan dengan John Lennon. (Riz/M-2)