Imam Buchori, Sukses sejak dalam Pikiran sang Mayor

SOSOK gigih dan pantang menyerah selanjutnya ialah Mayor Infanteri Imam Buchori. Pria asal Malang yang kerap disapa Imam itu ialah Perwira Menengah TNI Angkatan Darat, yang saat ini berdinas di Satuan Komando Pasukan Khusus dan menjabat sebagai Wakil Komandan Batalyon 12 Grup 1.

Semasa kecil, Imam tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di daerah Malang, Jawa Timur. Rumah petak itu berdinding bambu, berlantai tanah, yang hanya memiliki satu tempat tidur untuk satu keluarga dan dapur tanpa sekat. Saat itu ayah Imam bekerja sebagai tukang becak, sedangkan sang ibu menjadi ibu rumah tangga. Semua kebutuhan sehari-hari hanya berasal dari hasil mengayuh becak sang ayah.

“Dari saya lahir sampai saat ini (tukang becak–red). Tapi sudah berkurang karena sudah membantu Ibu di warung. Saya juga tidak malu, malah itu menjadi suatu kebanggaan dan terus meningkatkan motivasi saya untuk berkarier ke depan,” tutur Imam.

Sekalipun mengaku memiliki kondisi ekonomi yang sangat sulit pada waktu itu, semasa sekolah Imam tergolong anak yang cerdas dan selalu berada di peringkat tiga besar dalam kelasnya. Oleh karena itu pula, ia lantas mendapatkan beasiswa sejak SD hingga SMP, dan nilai Imam saat lulus SMP juga bagus. Setelah itu, ia berencana masuk sekolah kejuruan karena ingin segera bekerja. Dalam usianya waktu itu, Imam hanya berpikir bagaimana bisa membantu kedua orangtuanya.

Sebelumnya, Imam juga sempat meminta izin kepada orangtua untuk bekerja. Bahkan, hal itu ia sampaikan pada saat kelas lima SD. Namun begitu, orangtua Imam tidak memberikan izin. “Soal biaya tidak usah dipikir. Tugas kamu hanyalah sekolah, sekolah, dan sekolah,” kata Imam menceritakan ulang perkataan ayahnya.

Menjelang kelulusan SMP, Imam lantas melihat alumni yang melakukan promosi di sekolahnya tentang SMA Taruna di Magelang. Imam tertarik ketika dikatakan bahwa SMA Taruna tidak memungut biaya alias gratis, sekaligus mendapat uang saku, dan juga asrama. Setelah menyelesaikan SMA pada 2003, Imam memutuskan untuk mendaftarkan diri hingga akhirnya diterima pada percobaan pertama karena kecerdasannya.

Imam merupakan perwira pertama TNI Angkatan Darat lulusan Akademi Militer 2006. Ia juga mendapatkan anugerah Bintang Adhi Makayasa karena menjadi lulusan terbaik di angkatannya. Selain itu, ia juga kerap mendapatkan beasiswa pendidikan karena buah dari kegigihannya meraih prestasi. (Gas/M-4)