Ramadan Bersama Kak Seto

SELAMA satu bulan ini Kak Seto melakukan tur ke beberapa sekolah dan berbuka puasa dengan anak yatim di kediaman pribadinya.

Salah satunya di SDN Pondok Kelapa 5 dan 6 Pagi lo. Di sana, banyak kegiatan yang diselenggarakan, mulai pembacaan Alquran, menyanyi, ceramah pendidikan dan cara mangasuh anak oleh Kak Seto Mulyadi, hingga penuturan kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, yang disampaikan ustaz Fadhlin Abu Akmal Hamzah. Kepala Sekolah SDN Pondok Kelapa 5 Pagi, Imanita Tresno Wulan mengatakan, kegiatan itu memang sengaja diselenggarakan sebagai sarana untuk mengajarkan semangat saling berbagi di bulan suci.

Kehadiran Kak Seto sore itu disambut antusias para siswa. Kak seto berbagi cerita tentang cita-cita kita lo. Namun, cita-cita tidak akan menjadi kenyataan tanpa didukung dengan semangat membaca, berolahraga, dan berdoa.

"Kak Seto dari dulu punya satu cita-cita, yaitu menjadi guru.

Meskipun saat sekolah pernah kerja di jalanan untuk membiayai sekolah, tapi Kak Seto selalu semangat belajar sehingga akhirnya terjawab cita-citanya, yaitu diterima untuk mengajar di PAUD-nya Pak Kasur sejak 4 April 1970. Namun ingat-ingat, itulah kekuatan cita-cita yang tentunya harus didukung semangat belajar," katanya pada awal Mei.

Berbekal pengalaman mengajar sekian lama, Kak Seto mengatakan, salah satu isu pendidikan Indonesia ialah etika. Etika dalam pandangan Kak Seto ialah jajaran agama yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sobat Medi tidak boleh melakukan tindakan kurang baik, misalnya, berbohong atau marah.

Marah, kata Kak Seto, boleh dengan cara yang cerdas. Cukup dengan berkata 'saya marah' tanpa membentak atau bicara kotor. Cara itu pun bagian dari mengelola emosi. (M-3)