Tidak Harus Baru, yang Penting Bersih

KECERIAAN terlihat di wajah sekitar 200 anak yatim dari delapan panti asuhan di sekitar Jakarta, Senin (27/3). Mereka bebas memilih tiga item yang diinginkan, seperti baju atau celana di pusat perbelanjaan di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Mereka tidak dilepas langsung, tapi didampingi para donatur, termasuk psikolog anak, Seto Mulyadi. Pria yang akrab disapa Kak Seto itu turut mendampingi acara Belanja Bersama Anak Yatim.

Kegiatan belanja itu puncak dari Ramadan Bersama Kak Seto yang diselenggarakan Sahabat Yatim Indonesia, Koalisi Anak Madani Indonesia (KAMI), Saya Sahabat Anak, Matahari Departemen Store, Mayora, dan Kementerian Sosial RI. Selain itu, tujuannya sebagai ajang belajar utk saling berbagi di bulan Ramadan.

Pastinya seru kan sobat Medi. Mereka bisa mengenakan baju baru saat Lebaran nanti. Sobat Medi sudahkah membeli baju baru? Sebenarnya merayakan Idul Fitri tidak harus menggunakan baju baru lo.

Menurut Kak Seto, secara filosofi setelah menjalankan ibadah puasa kita kembali bersih. Idul Fitri itu maknanya bersih, melupakan dendam, tidak punya musuh, dan sebagainya.

"Jiwa kita sudah bersih, nah ditandai dengan penampilan yang lebih bersih. Bersih itu kan sering dikaitkan dengan baju baru karena baju baru belum kotor atau belum. Tapi mungkin perlu ditanamkan kepada anak-anak yang lebih penting itu bersih. Kita pakai baju yang bersih, nah bersih itu menimbulkan hati kita yang bersih, saling memaafkan," papar Kak Seto.

Bila kondisi ekonomi keluarga belum memungkinkan membelikan pakaian baru tidak masalah. Bisa kita kenakan baju yang ada, tetapi sudah dicuci bersih dan dirapikan kembali. "Bukan barunya, tapi bersihnya," ujarnya.

Yang penting ialah bersih dari dendam, sakit hati, dan saling memaafkan ya sobat. (M-3)