Naik KA Cepat di China, 300 KM Ditempuh dalam 1 Jam

BAGAIMANA rasanya naik kereta api (KA) cepat jika kecepatannya mencapai 300 kilometer per jam? Berguncang-guncangkah? Lalu bagaimana pula dengan suara mesinnya?

Media Indonesia bersama jurnalis lainnya diajak menaiki high speed train dari Guangzhou ke Nanning, China beberapa waktu lalu.

"Ada dua jenis kereta api cepat di negara kami, seri D dan seri G," papar Chen Wei, pemandu wisata yang menemani rombongan dari Bandar Udara Internasional Baiyun Guangzhou ke Guangzhou South Railway Station. "Kecepatan seri G lebih dari 300 kilometer per jam, sementara yang seri D, kecepatannya lebih lambat, kira-kira 200 kilometer per jam. Perbedaan lainnya adalah bentuk kepala kereta (lokomotif). Yang seri G, bentuknya miring tajam dari atas ke bawah, sementara yang D seperti kotak," lanjutnya.

Jika kita naik KA biasa, perjalanan Guangzhou-Nanning ditempuh 12 jam, tapi jika menaiki kereta cepat, perjalanan bisa dipersingkat. Dari 12 jam menjadi 3 jam saja. Suasana stasiun tergolong ramai sekali. Banyaknya penumpang menunjukkan KA sangat diminati.

Stasiun Guangzhou terbilang besar dan luas. Jadi, penumpang harus berjalan kaki cukup jauh dari tempat parkir ke dalam stasiun. Penumpang yang warga negara asing wajib menunjukkan paspor, sementara warga lokal hanya perlu menunjukkan kartu identitas.

Tidak hanya kartu identitas yang diperiksa oleh petugas, bawang bawaan pun juga diperiksa mereka. Penumpang dilarang membawa, antara lain benda tajam dan korek api.

Seperti KA lainnya, KA cepat ini memiliki beberapa kategori kelas, yaitu first class, business class, dan second class. Kondisi gerbong kereta tergolong bersih, tapi sayangnya toilet kurang bersih.

Jadi, bagaimana rasanya naik KA cepat? Amat nyaman, sebab tidak terasa guncangannya sama sekali. Selain itu, tidak bising. Tidak ada suara. Andai saja kita juga punya KA cepat, perjalanan Jakarta-Surabaya bisa ditempuh kira-kira 3 jam saja. (X-11)