Penanda Status dan Fungsional, Tantangan Desain Interior Kekinian

Kertas-kertas karton cokelat muda itu disusun menjadi aneka bentuk, sebagian berwujud tangga, ada pula format segitiga, trapesium hingga bentuk bintang berujung tajam. Permukaan kertas itu sebagian berkontur halus, namun ada pula yang bergerigi. Dibentuk dengan gunting dan lem, maka lembaran-lembaran karton itu pun menjadi model aneka jenis elemen interior. Selain punya tampilan yang aktraktif, tentu ada elemen fungsional yang ditanamkan.

Keseruan membuat modul prototip interior berbahan dasar karton itu diikuti sedikitnya 50 peserta pelatihan bertema Modularity: Arranging Simple Units, Interior Desain Workshop & Seminar yang diselenggarakan LaSalle College Jakarta di Jakarta Creative Hub, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).

Peserta yang sebagian mahasiswa dari berbagai kampus, pun siswa SMK dan SMA, mengikuti pelatihan tidak berbayar ini, dipandu Pracista Dhira Prameswari dan Rico Firmansyah, pengajar program Desain Interior S1 Lasalle College Jakarta, yang dibuka tahun ini."Kami berbagi mengenai cara berfikir kreatif dan membuat protip interior desain. Di saat yang sama, kami memberikan serangkaian topik tentang penting atau tidak nya belajar desain interior di era serba digital," kata Rico.

Pasalnya, kata Rico, tutorial di Yotube dan sumber belajar di internet kini bertebaran. Namun, tetap saja dibutuhkan sistem pendidikan formal untuk memasuki dunia kerja, yang juga membuka pintu kesempatan magang di berbagai perusahaan konsultan.

Terkait dengan desain interior kekinian, lanjut Rico, salah satu tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan lahan yang membuat lahan buat berkreasi makin berkurang. Efektifitas fungsi interior yang sekaligus punya fungsi ornamen sebagai penanda status pemiliknya, menjadi prinsip utama kerja seorang desainer. (M-4)