Akankah Gibran Jadi Matahari Kembar?

PERAN Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden terus mendapat sorotan. Kebijakannya, langkah-langkahnya, perilakunya, maupun kinerjanya dipandang tak cuma dengan satu makna. Ada pelaksanaan tugas di situ, ada pula indikasi pencitraan di dalamnya.

Lapor Mas Wapres, misalnya. Pos pengaduan baik secara offline langsung ke kantornya maupun online itu dinilai sebagai gebrakan meski ia bukanlah barang baru tapi sudah dilakukan di era Presiden Suharto maupun SBY. Ia juga dianggap tak lepas dari upaya agar Gibran terus berada di orbit perbincangan publik.

Kerap berkunjung ke daerah lalu bagi-bagi susu dan buku pun dinilai sebagai bagian dari desain besar untuk terus memupuk popularitas. Desain demi menempatkan Gibran bukan sebagai wapres yang sekadar ban serep, bahkan bagian dari rencana panjang menuju 2029.
Sepak terjang Gibran bahkan dinilai berpotensi menghadirkan matahari kembar di pemerintahan. Dalam politik, Gibran memang terbilang masih hijau. Namun soal kekuatan, dia tak bisa dipandang ringan. Ada nama sang bapak, Presiden  ke-7 RI Jokowi, di belakangnya.

Akan seperti apa nasib proyek Lapor Mas Wapres? Akankan rakyat akan mendapat manfaat nyata atau cuma menjadi objek memoles citra dari sang empunya kebijakan? Benarkah Gibran akan menjadi matahari kembar yang sinarnya meredupkan sinar presiden, yang kekuasaannya mereduksi kekuasaan Prabowo?