PT KAI Commuter Tanggapi Agnes

UNTUK menanggapi surat yang saudari Agnes kirimkan melalui Media Indonesia (26/2) dengan judul Vending Machine Belum Banyak Membantu, kami sampaikan vending machine (C-VIM) merupakan inovasi dari e-ticketing sehingga apabila dalam pengoperasian awalnya terjadi antrean panjang penumpang di depan C-VIM, hal itu disebabkan penumpang masih dalam tahap menyesuaikan dan pengenalan.

Itu sebabnya kami menempatkan petugas di tiap-tiap stasiun yang sudah mengoperasikan C-VIM untuk membantu mengarahkan penumpang.

Terkait saran penambahan petugas untuk mendampingi penumpang pada C-VIM, kami akan evaluasi kembali.

Sejalan dengan pengoperasian vending machine, sebagian loket masih tetap difungsikan, khususnya digunakan untuk transaksi pembelian tiket berlangganan kartu multitrip (KMT) yang baru dan isi ulang saldo KMT.

Untuk saat ini, sistem C-VIM dapat membaca pecahan uang untuk pengisian KMT melalui C-VIM maksimal Rp100 ribu dan minimal Rp5 ribu.

Tiket harian satu kali perjalanan, yakni tiket harian berjaminan (THB) maksimal pecahan yang dapat digunakan Rp20 ribu, minimal Rp500.

Namun, apabila penumpang melakukan pembelian THB baru lebih dari satu kartu, transaksi dapat menggunakan nominal Rp50 ribu.

Pembatasan nominal kami lakukan untuk memperkecil nominal pengembalian dan indikasi penukaran uang receh yang dilakukan orang tertentu, misalnya, dengan melakukan transaksi yang bernilai kecil, tapi menggunakan uang pecahan yang bernilai tinggi.

Kerja sama dari pengguna jasa untuk optimalisasi sistem kerja pada C-VIM juga sangat dibutuhkan.

Kami mengimbau untuk percepatan transaksi pengguna jasa agar tidak menggunakan uang kertas yang terlipat, robek, ataupun uang yang tertempel selotip.

Saat ini C-VIM telah terpasang pada 12 stasiun dengan total 46 unit dan akan terus bertambah hingga akhir 2016.

Sosialisasi dan edukasi kepada pengguna jasa terkait fungsi dan tata cara penggunaan C-VIM akan terus kami tingkatkan.