Menuju Sepak Bola yang Mempersatukan

PRESIDEN Joko Widodo mengharapkan sepak bola Indonesia dapat menjadi pe­mersatu, berorientasi prestasi, dan menjadi hiburan sehat. Hal itu diungkapkan Presiden saat membuka turnamen sepak bola Piala Presiden 2017 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, kemarin.

Presiden menandai pembukaan Piala Presiden 2017 dengan melakukan tendangan pertama sebagai awal laga tuan rumah PSS Sleman menghadapi juara Indonesia Soccer Championship 2016 Persipura Jayapura.

“Saya ingin sepak bola kita sepak bola yang mempersatukan, sekali lagi sepak bola yang mempersatukan. Sepak bola yang berorientasi pada prestasi. Sepak bola yang menjadi hiburan yang sehat bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Presiden.

Presiden juga berharap Piala Presiden menjadi momentum kebangkitan persepakbolaan nasional, manajemen persebakbolaan yang lebih profesional.

Piala Presiden tahun ini menjadi penyelenggaraan kedua setelah dilangsungkan tahun lalu. Piala Presiden di tahun pertama dilangsungkan saat sepak bola Indonesia disanksi tidak boleh tampil di ajang internasional oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi menyatakan Piala Presiden menjadi awal momentum pembinaan usia muda dan regenerasi pemain. Dalam regulasi Piala Presiden 2017, seluruh tim peserta diwajibkan memasukkan pemain di bawah usia 23 tahun.

“Dengan digelarnya turnamen Piala Presiden 2017, sebagai awal liga profesional Indonesia, diharapkan meningkatkan profesionalitas dan martabat seluruh insan sepak bola nasional,” kata Edy Rahmayadi.

Di laga pembuka itu, PSS Sleman mampu membikin kejutan setelah menahan imbang 0-0 Persipura Jayapura. Hasil itu jelas membuat sekitar 31 ribu pendukung fanatik Elang Jawa--julukan PSS--yang memadati stadion bersorak. (AU/Sat/Ant/BN/R-1)