Skor 10-0 Bayern Muenchen vs Auckland City, Bukti Kesenjangan Kasta

BAYERN Muenchen menunjukkan dominasinya pada laga pembuka Grup C Piala Dunia Antarklub FIFA dengan mencetak kemenangan telak 10-0 atas Auckland City di TQL Stadium, Cincinnati, Minggu (15/6). Hasil itu mencatatkan rekor baru dalam sejarah turnamen tersebut.

Margin skor turut mencerminkan kesenjangan kualitas antara kedua tim. Muenchen berstatus raksasa Jerman sedangkan Auckland merupakan satu-satunya tim amatir yang berkompetisi di Piala Dunia Antarklub.

Kemenangan telak itu juga menjadi skor dua digit pertama bagi Bayern sejak Agustus 2021. Sebelumnya, Die Roten pernah mencetak kemenangan bersejarah lainnya dengan skor 11-1 atas Borussia Dortmund pada 1971 di Bundesliga dan kemenangan 12-0 atas Bremer SV pada 2021 di ajang DFB Pokal.

Baca juga : Usai Bayern Muenchen Menang 10-0, Vincent Kompany Tegaskan Pentingnya Selisih Gol

Auckland City menjadi satu-satunya tim amatir yang lolos ke turnamen edisi kali ini yang tahun ini diperluas menjadi 32 peserta oleh FIFA. Para pemain klub asal Selandia Baru itu bahkan harus mengambil cuti tanpa dibayar demi bisa tampil di ajang prestisius tersebut.

Meski status mereka sebagai underdog menarik simpati, Muenchen tetap tampil tanpa kompromi. Permainan agresif mereka membuahkan hasil sejak awal hingga akhir pertandingan.

Jamal Musiala mencetak hattrick di babak kedua setelah masuk sebagai pemain pengganti. Sementara itu, Kingsley Coman, Michael Olise, dan Thomas Mueller masing-masing menyumbang dua gol. 

Baca juga : Bayern Muenchen vs Auckland City, Die Roten Menang 10 Gol Tanpa Balas

Sacha Boey turut melengkapi pesta gol Bayern dalam laga yang nyaris bak sesi latihan tembak ke gawang. Pelatih Bayern, Vincent Kompany, mengapresiasi keseriusan timnya dalam menghadapi laga pembuka ini.

"Kami harus tetap rendah hati, tetapi penting untuk menunjukkan bahwa kami menanggapi pertandingan ini dengan serius," ujarnya.

"Ini merupakan awal yang bagus di turnamen ini, meskipun tantangan yang lebih berat akan datang dan semuanya akan menjadi lebih sulit," imbuhnya.

Menyadari kesenjangan

Di sisi lain, pelatih Auckland City, Ivan Vicelich, menyadari sepenuhnya kesenjangan yang ada.

"Kami menghadapi realita sepak bola ketika bertemu salah satu tim terbaik dunia," kata Vicelich.

"Bagi pemain-pemain amatir, ini adalah mimpi bisa tampil di panggung sebesar ini. Kami tahu pertandingan ini akan sangat sulit, menghadapi salah satu favorit juara Piala Dunia Antarklub. Karena itu, kami sangat bangga dengan perjuangan para pemain," tambahnya.

Bayern selanjutnya akan menghadapi lawan yang lebih tangguh di Grup C, yaitu Boca Juniors dari Argentina dan Benfica dari Portugal. (AFP/I-1)