Ounahi Diramalkan Laris Manis Selepas Piala Dunia 2022

AZZEDINE Ounahi merupakan salah satu pemain yang bertanggung jawab atas keberhasilan Maroko mencapai semifinal Piala Dunia 2022. Dia tanpa lelah mengendalikan lini tengah Singa Atlas dan mendapatkan pujian dari banyak pihak.

Keberhasilan Yassine Bounou menahan penalti mencuri perhatian di laga 16 besar melawan Spanyol namun Ounahi sukses menarik perhatian pelatih La Furia Roja Luis Enrique.

"Saya terkejut dengan dia (Ounahi). Saya tidak tahu dari mana dia berasal," ujar Luis Enrique mengenai penampilan gelandang itu.

Baca juga: Mbappe Telah Prediksi Prancis Akan Bersua Maroko

"Dia bermain layaknya pemain Spanyol. Dia bermain sangat apik. Saya sangat  terkejut melihat dia terus berlari. Dia pasti kelelahan," lanjutnya.

Pada Kamis (15/12) dini hari WIB, Ounahi akan menghadapi timnas Prancis, negara tempat dia berkarier.

Delapan belas bulan lalu, Ounahi masih bermain di divisi III Prancis, tonggak penting dalam perjalanan kariernya.

Ounahi merupakan salah satu dari empat pemain timnas Maroko yang merupakan hasil didikan Akademi Mohamed VI di Sale, fasilitas canggih yang didirikan pada 2009 dan desain untuk mendidik para pemain muda Maroko.

Investasi besar Maroko di fasilitas canggih itu mulai terasa hasilnya melihat penampilang Singa Atlas di Qatar.

Klub-klub Maroko juga tampil dominan di sepak bola Afrika saat ini dengan menjuarai Liga Champions putra dan putri serta Piala Konfederasi.

Selain itu, timnas putri Maroko juga menjadi tim Afrika Utara pertama yang lolos ke Piala Dunua putri dengan hasil kompetisi setelah menjadi runner-up Piala Afrika pada tahun ini.

Kesuksesan itu juga tercermin dalam kemajuan yang dialami Ounahi sejak dia pertama kali bergabung dengan Strasbiurg sejak meninggalkan negaranya pada 2018.

Ounahi, kini, bermain di klub Ligue 1 Angers, yang terkenal karena mengembangkan pemain muda dan kemudian menjual mereka, seperti yang dialami Nicolas Pepe, Karl Toko Ekambi dan kapten timnas Maroko Romain Saiss.

Angers pun menyadari mereka tidak bisa menahan Ounahi.

"Apakah telepon kami berbunyi? Bahkan berbunyi tanpa henti," ujar Chariman Angers Said Chabane menjawab perntanyaan mengenai minta terhadap Ounahi dan pemain Maroko lainnya Soufiane Boufal, yang juga selalu bermain di Piala Dunia 2022.

"Kami sadar tidak bisa menahan pemain yang ingin pergi," lanjut Chabane, yang timnya kini menduduki posisi juru kunci klasemen Ligue 1.

Ounahi melakukan debutnya di Ligue 1 pada awal musim lalu, menembus skuat utama untuk tim yang menduduki peringkat 14 di klasemen akhir.

Dia dipanggil ke timnas Maroko oleh Vahid Halilhodzic di Piala Afrika dan tampil pertama kali kala Singa Atlas menang 1-0 atas Ghana namun harus duduk di bangku cadangan di babak sistem gugur.

Hanya menjadi penonton saat Maroko tersingkir di babak perempat final Piala Afrika, Ounahi memanfaatkan peluang kala dimainkan di laga playoff Piala Dunia 2022 melawan Rep Demokrasi Kongo.

Tidak dimainkan di laga leg pertama yang berakhir imbang 1-1, Ounahi mencetak dua gol dan satu assiat kala Maroko menang 4-1 di laga leg kedua dan mengamankan tiket ke Piala Dunia 2022.

Ounahi pun menjadi starter di 10 dari 11 laga untuk Maroko sejak saat itu, tetap menjadi andalan saat Halilhodzic digantikan oleh Walid Regragui.

"Azzedine adalah pemain hebat yang penuh kualitas. Dia baru berusia 22 tahun jadi masih bisa menjadi semakin baik. Saya optimistis dia akan bermain untuk klub besar," ujar regragui. "Dia kini harus membuat keputusan yang tepat."

Ounahi, yang tampil apik di lini tengah Maroko bersama Sofyan Amrabat, dilaporkan menjadi incaan Barcelona. Adapun Amrabat, yang kini bermain untuk Fiorentina, dilaporkan diminati oleh Liverpool.

Tidak dikenal selain di Maroko dan Ligue 1, nama Ounahi hampir pasti akan diingat banyak orang selepas Piala Dunia 2022. (AFP/OL-1)