BINTANG Argentina Lionel Messi mengatakan timnya merasakan kehadiran mendiang Diego Maradona selama turnamen Piala Dunia 2022 termasuk saat mengalahkan Belanda lewat adu penalti setelah skor imbang 2-2 bertahan hingga 120 menit di Stadion Lusail, Sabtu (10/12) dini hari WIB. Messi berharap spirit itu akan terus hidup saat mereka ditantang Kroasia di laga semifinal.
Kiper Emiliano Martinez adalah pahlawan dalam adu penalti itu setelah Argentina menyia-nyiakan keunggulan dua gol yang yang diciptakan Nahuel Molina dan Messi di waktu normal. Pemain pengganti Belanda Wout Weghorst mencetak dua gol menyamakan kedudukan di akhir pertandingan.
Martinez menggagalkan dua penalti Belanda yang dieksekusi Virgil van Dijk dan Steven Berghuis. Semetara Teun Koopmeiners, Wout Weghorst, dan Luuk de Jong sukses menjebol gawang Argentina.
Baca juga: Messi Kecam Wasit yang Pimpin Laga Argentina vs Belanda
Messi, Leandro Paredes, Gonzalo Montiel, dan Lautaro Martinez melaksanakan tugasnya dengan baik untuk Argentina untuk membuat skor akhir 4-3. Hanya Enzo Fernandez yang gagal memasukkan bola untuk Argentina.
"Diego mengawasi kami dari surga. Dia mendorong kami dan saya sangat berharap ini tetap sama sampai akhir," kata Messi.
"Kami sangat senang. Kami menikmati momen itu. Kami berada di antara empat tim yang terakhir. Saya harus mengatakan bahwa sekarang kami memiliki beban di pundak kami," lanjut Messi, yang juga menciptakan assist untuk gol Nahuel Molina di laga itu.
Messi sudah mencetak 10 gol selama partisipasinya di Piala Dunia. Pencapaian gol La Pulga--julukan Messi-- bersanding bersama mantan striker Argentina Gabriel Batistuta.
Messi juga mencatatkan rekor lain. Menurut catatan Opta, Lionel Messi sudah terlibat langsung dalam 17 gol Argentina di Piala Dunia dengan rincian 10 gol dan 7 assist.
Catatan itu melampaui keterlibatan gol Maradona untuk timnas Argentina di Piala Dunia. Selama membela Argentina di Piala Dunia, Maradona tercatat berkontribusi langsung terhadap 16 gol.
Argentina kini menjadi favorit untuk meraih trofi ketiga Piala Dunia. Mereka ditantang Kroasia di laga semifinal pada Rabi (14/12) mendatang.
Kedua tim sempat bertemu di fase grup Piala Dunia 2018 di Rusia lalu. Ketika itu, Kroasia menciptakan kejutan dengan mengalahkan Argentina dengan skor 3-0.
Albiceleste--julukan Argentina--tentu ingin membalaskan dendam kekalahan di Piala Dunia 2018. Apalagi, kali ini satu tempat di partai final Piala Dunia 2022 jadi pertaruhannya.
"Kroasia adalah lawan yang sangat sulit. Mereka memiliki pemain hebat. Mereka memiliki pelatih yang sama sejak Piala Dunia terakhir dan ini adalah semifinal Piala Dunia, itu akan sulit," kata Messi.
Bagi Belanda, itu adalah akhir yang sangat mengecewakan karena mereka sudah kalah enam kali dari delapan adu penalti terakhir mereka di kejuaraan besar Piala Dunia maupun Piala Eropa sejak 1992.
Hasil itu juga jadi pengulangan dari Piala Dunia 2014 di Brasil. Belanda saat itu juga takluk dari Argentina dalam drama adu penalti di semifinal.
"Kami telah berlatih penalti sepanjang tahun dan terlepas dari segalanya kami gagal. Ini memalukan," kata pelatih Belanda Louis van Gaal.
Pelatih berusia 71 tahun itu juga mengonfirmasi mundur dari jabatannya sebagai pelatih De Oranje--julukan Belanda--. Van Gaal telah menjadi pelatih Belanda dalam tiga kesempatan terpisah, yaitu 2000-2001, 2012-2014, dan 2021-sekarang.
"Pertama dan terpenting, saya tidak akan melanjutkan (karier kepelatihan di Timnas Belanda). Saya hanya melakukannya untuk periode waktu ini. Pertandingan ini adalah pertandingan terakhir saya dari masa jabatan ketiga saya sebagai pelatih," kata Van Gaal.
"Saya telah melatih (Belanda) untuk 20 pertandingan dan kami tidak kalah satu pun. Saya tidak tahu berapa banyak pertandingan yang kami menangkan, tapi Anda bisa cari tahu dan lihat sendiri selisih golnya. Saya tidak berpikir saya telah dikalahkan hari ini, hanya dalam adu penalti," ujarnya. (Eveningstandard/Theguardian/OL-1)
