Gara-Gara Ulah Rasisme Pendukung, Pardew Tinggalkan CSKA Sofia

MANAJER asal Inggris Alan Pardew, Rabu (1/6), mengatakan dirinya meninggalkan posisinya sebagai pelatih klub Bulgaria CSKA Sofia, karena marah atas perilaku rasisme pendukung klub itu terhadap pemain kulit hitam klub itu sendiri.

"Waktu saya di sini telah berakhir," ujar Pardew dalam pernyataan resmi yang diunggah di laman daring CSKA.

"Kejadian sebelum dan setelah pertandingan melawan Botev Plovdiv tidak bisa saya terima," lanjutnya.

Baca juga: Mourinho Kritik Permainan AS Roma Meski Menang Atas CSKA Sofia

Dalam pertandingan pada 19 Mei, yang berakhir imbang tanpa gol, pendukung CSKA melemparkan pisang dan botol ke arah pemain mereka sendiri, mencemooh mereka, dan melarang mereka masuk ke ruang ganti.

"Alasan tidak ada yang hadir memberikan wawancara selepas laga adalah karena kami marah dengan situasi itu," kata Pardew.

Pardew melanjutkan, agar bisa menjadi juara, CSKA harus memperbaiki infrastruktur dan membawa kestabilan ke semua aspek klub itu.

Mantan pelatih Newcastle United, West Ham United, dan Crystal Palace itu telah menukangi CSKA sejak November 2020.

Sepak bola Bulgaria telah berulang kali diwarnai insiden rasisme oleh pendukung mereka.

Laga kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Inggris pada Oktober 2019 dihentikan dua kali setelah para pemain the Three Lions menjadi target yel-yel rasis. Aksi itu menuai kecaman internasional. (AFP/OL-1)