Kalah dari FIFA di CAS, La Liga Harus Lepas Pemain Amerika Selatan

LAGA antara Barcelona dan Sevilla, bulan depan, merupakan salah satu dari dua laga yang ditunda La Liga setelah permintaan liga Spanyol itu ditolak Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terkait pelepasan pemain untuk tampil di laga kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan.

Laga tandang Barcelona di markas Sevilla dan laga kandang Villarreal melawan Alaves sebelumnya dijadwalkan pada 11 September.

Namun, kedua laga itu diundur ke laga yang akan diputuskan kemudian saat la Liga memutuskan menjadwalkan ulang laga pada akhir pekan itu akibat keputusan CAS itu.

Baca juga: Gol Depay Bawa Barcelona Atasi Perlawanan Getafe

Sebelumnya, La Liga menggugat FIFA atas keputusan wajib melepaskan pemain membela negara mereka setelah negara-negara Amerika Selatan akan memainkan tiga laga kualifikasi Piala Dunia dalam tempo delapan hari antara 2 September dan 9 September.

La Liga mengecam keputusan FIFA yang secara sepihak memperpanjang jendela laga internasional pada September selama dua hari agar CONMEBOL, konfederasi sepak bola Amerika Selatan, bisa menggelar laga kualifikasi Piala Dunia.

Hal itu berarti para pemain yang merumput di Spanyol tidak akan bisa kembali ke klub mereka sebelum 10 September yang berarti mereka tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan diri untuk laga akhir pekan.

"Bisa dipastikan mereka tidak akan bisa tampil dengan apik untuk klub mereka," ujar La Liga dalam sebuah pernyataan resmi.

La Liga kemudian menggarisbawahi bahwa UEFA, konfederasi sepak bola Eropa, tidak memperpanjang jendela internasional mereka meski timnas d kawasan itiu juga memainkan tiga laga kualifikasi Piala Dunia pada September.

La Liga juga memperingatkan hal yang sama bisa terulang lagi pada Oktober mendatang.

Di antara pemain yang berbasis di Spanyol yang dipanggil untuk laga kualifikasi Piala Dunia antara trio Brasil asal Real Madrid Eder Militao, Casemiro, dan Vinicius Junior serta sembilan pemain Argentina, termasuk duet Atletico Madrid Rodrigo De Paul dan Angel Correa. (AFP/OL-1)