ASOSIASI Pemain Uruguay (AFU), Senin (4/1), menuding Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) berlaku rasis karena menskors penyerang Manchester United Edinson Cavani karena dianggap melanggar aturan antirasisme lewat unggahannya di media sosial.
Cavani mengunggah pesan di Instagram, tidak lama setelah mencetak dua gol saat Manchester United menang 3-2 atas Southampton, menggunakan istilah Spanyol negrito (orang hitam kecil) untuk berterima kasih kepada temannya.
Mantan striker Paris Saint-Germain itu dengan cepat menghapus unggahannya dan meminta maaf setelah diberi tahu arti kata itu dalam bahasa Inggris. Cavani menegaskan dirinya dengan tegas menentang rasisme.
Baca juga: Liverpool Tersandung di Markas Southampton
Namun, hal itu tidak menghentikan FA menjatuhkan skorsing tiga pertandingan dan denda sebesar 100 ribu pound sterling kepada Cavani.
Sanksi itu memicu kemarahan di Uruguay dengan akademi bahasa Uruguay menuding FA membuat keputusan yang salah akibat miskinnya pengetahuan bahasa dan budaya mereka.
Dalam sebuah pernyataan resmi, AFU menuding FA melakukan rasisme dengan tidak mengakui konteks dari pesan yang disampaikan Cavani.
"Sayangnya, melalui sanksi ini, Asosiasi Sepak Bola Inggris menunjukkan ketidakpedulian mereka pada pandangan multikultural dunia," ungkap AFU.
"Sanksi ini tidak hanya menghukum satu orang namun juga seluruh budaya, cara hidup kami. Hal ini sangat menghina dan rasis," imbuh mereka.
Cavani telah menjalankan satu dari skorsing tiga laga yang diterimanya saat Manchester United menang 2-1 atas Aston Villa, Sabtu (2/1) dini hari WIB lalu.
Meski begitu, AFU menyerukan agar FA membatalkan sanksi terhadap Cavani dan memulihkan nama baik penyerang itu.
"Kami meminta FA segera membatalkan sanksi terhadap Edinson Cavani dan memulihkan nama baiknya di dunia yang secara tidak adil tercoreng oleh keputusan itu," tegas AFU. (AFP/OL-1)
