Covid-19 Ikut Ubah Kebiasaan Klub di Bursa Transfer Pemain

PANDEMI covid-19 telah mengubah kebiasaan penduduk dunia. Pertemuan yang biasanya tatap muka, kini mulai beralih melalui pertemuan online atau dalam jaringan (daring). Begitu pula yang terjadi dengan para klub sepak bola dalam aktivitasnya di bursa transfer.

Beberapa hari terakhir, petinggi dari 250 klub dari lima benua menggelar pertemuan daring untuk mencari pemain yang mereka inginkan. Pertemuan daring itu diadakan di sebuah platform bernama Transfer Room. Di sana para klub bisa melakukan negosiasi untuk transfer pemain dan peminjaman secara daring.

Transfer Room memungkinkan klub untuk mengumpulkan informasi mengenai pemain incaran melalui pesan langsung, tanpa melalui proses rumit dan mahal yang biasanya lewat agen dan perantara.

Pendiri Transfer Room, Jonas Ankersen mengatakan klub bebas beraktivitas dalam bursa transfer. Sejauh ini, lebih dari 500 klub telah terlibat dan membayar biaya berlangganan per bulan mulai dari 165 pounds hingga 2.500 pounds tergantung kasta klub tersebut, apakah dari level League Two atau Liga Champions.

Kesepakatan pertama yang sukses melalui platform ini adalah transfer seharga 3 juta pound pada 2017 antara dua klub divisi Championship. Untuk musim ini, Ankersen berharap pihaknya bisa memfasilitasi proses transfer hingga 100 transaksi.

Klub Liga Primer Inggris juga terlibat dalam pencarian pemain secara daring ini, seperti Arsenal, Everton, dan Brighton.

"Kamu dapat kesempatan 10 menit. Sudah, lalu lanjut ke berikutnya," kata Direktur Teknik Brighton Dan Ashworth yang telah menggelar pertemuan virtual dengan 45 klub dalam waktu 4 jam.

Baca juga : Thiago Silva akan Tinggalkan PSG dan Reuni dengan Ancelotti

"Sebuah tombol muncul yang membawa anda ke pertemuan selanjutnnya. Sebelum pertemuan kami akan mencari beberapa pemain yang anda minati dari sebuah klub. Ini cara yang bagus untuk meningkatkan jaringan anda dan sangat menghemat waktu dan efisien bisa berbicara dengan banyak klub," ungkap Ashworth.

Pengalaman baru juga diungkapkan Direktur Olahraga Dynamo Dresden Kristian Walter. Ia menganggap platform daring ini sebagai sebuah revolusi senyap di industri sepak bola.

"Anda tidak perlu menghubungi empat atau lima agen. Anda langsung ke klub. Jika saya butuh pemain, saya tidak punya kontak klub, maka agen memiliki kuasa dan dia akan meminta banyak hal. Jadi, kontak langsung dengan klub akan menghemat uang," kata Walter.

Keterlibatan agen dan perantara dalam kesuksesan transfer pemain menjadi sangat penting beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, FIFA melaporkan lebih dari setengah miliar pounds dihabiskan untuk membayar agen dan perantara dalam transfer internasional. Angka itu naik 20% dari 2018.

Untuk itu, Ankersen mengatakan klub ingin mengambil alih dan ingin memegang kendali atas pasar transfer.

"Saya pikir klub ingin lebih terlibat dan mereka akan mendominasi pasar di masa depan," ujar Ankersen. (The guardian/OL-7)