Skuat Garuda Miskin Kreativitas

TIM nasional (timnas) Indonesia mengawali Piala AFF 2018 dengan buruk. Tim besutan Bima Sakti itu takluk 0-1 dari Singapura pada pertandingan pertama Grup B di Stadion Nasional Singapura, tadi malam.

Minimnya kreativitas permainan menjadi faktor kekalahan itu. Tercatat hanya sekali Stefano Lilipaly dan kawan-kawan mampu melepaskan tendangan tepat sasaran. Peluang itu bahkan baru tercipta ketika laga telah berusia 75 menit.

Pola permainan Indonesia yang menduplikasi ide pelatih sebelumnya, Luis Milla, sudah diantisipasi lawan. Pelatih Singapura Fandi Ahmad meminta pasukannya bermain pressing ketat sejak awal.

Hal itu membuat skema serangan dari kaki ke kaki khas timnas Indonesia tak berjalan lancar. Bola sering terlepas di area tengah. Singapura pun menguasai pertandingan.

Dominasi tuan rumah itu akhirnya membuahkan hasil ketika Harris Harun melesakkan gol di menit ke-37. Ia memanfaatkan bola liar di depan gawang Andritany Ardhiyasa.

Selepas jeda, Bima Sakti tak juga memberikan respons positif. Eks asisten pelatih Persiba Balikpapan itu hanya mengganti pemain di posisi yang sama tanpa mengubah strategi. Upaya Indonesia untuk bangkit pun gagal total.

Bima tak menyangka Singapura tampil agresif. “Hasil ini bukan hasil baik untuk kami, kami harus lebih bersiap untuk pertandingan berikutnya. Kami harus kerja keras dan menang,” ujarnya selepas laga.

Bima akan fokus memperbaiki mental tim setelah kekalahan ini. “Saya bertanggung jawab atas semua kejadian di lapangan. Pekerjaan rumah buat saya saat ini membangkitkan mental pemain.”

Akibat kekalahan di Singapura, kans skuat ‘Garuda’ untuk melaju ke babak berikutnya menipis. Namun, Indonesia dapat mengambil momentum kebangkitan jika mampu mengalahkan Timor Leste di Senayan, Selasa (13/11). (Sat/X-8)