Jepang tidak Perpanjang Kontrak Nishino

PELATIH Tim Nasional Jepang Akira Nishino akan dicopot dari jabatannya seusai tersingkir dari Piala Dunia 2018 lebih cepat. Jepang menelan kekalahan dramatis setelah ditaklukkan Belgia dengan skor tipis 2-3 pada Selasa (3/7), padahal sudah lebih dulu memiliki keunggulan dua gol.

Presiden JFA Kozo Tashima menegaskan pihaknya tidak akan memperpanjang kontrak Nishino yang berakhir bulan ini.

"Kami tidak akan memberikan tawaran Nishino untuk bertahan pada pekerjaan ini, tapi harapannya dia akan melanjutkan kontribusi untuk sepak bola Jepang di lain hal," kata Tashima dalam konferensi pers, Kamis (5/7).

Nishino ditunjuk sebagai arsitek Jepang pada April seusai memecat pelatih sebelumnya, Vahid Halilhodzic. Namun, hasil kerjanya tak terlalu buruk. Prestasi pasukan 'Samurai Biru'--julukan Jepang-- sedikit lebih baik dibandingkan empat tahun lalu yang tersisih di babak penyisihan grup.

"Saya melatih tim ini dengan gagasan bahwa saya hanya akan bekerja setelah Piala Dunia selesai. Saya merasa telah menyelesaikan pekerjaan saya," kata Nishino.

Sambutan pendukung Timnas Jepang pun terlihat lebih meriah ketika kepulangan tim di Bandara Narita. Sekitar 800 orang menanti kedatangan Shinji Kagawa dkk. Hal ini terlihat kontras dengan suasana keberangkatan yang cenderung lengang.

Akan tetapi, ekspektasi Federasi Sepak bola Jepang (JFA) nyatanya lebih tinggi dari sekedar mencapai babak 16 besar. Jepang sebelumnya tak pernah sekalipun menginjakkan kaki di babak perempat final selama keikutsertaan di Piala Dunia.

Keputusan JFA ini seperti mengekor Federasi Sepak Bola Polandia (PZPN) yang juga tak akan memperpanjang kontrak pelatihnya, Adam Nawalka. Presiden PZPN Zbigniew Boniek mengatakan bahwa Nawalka hanya akan bertahan pada pekerjaannya sampai 30 Juli mendatang.

Polandia yang diisi pemain berkelas seperti Robert Lewandowski ini gagal tampil impresif pada Piala Dunia 2018. 'Bialo-czerwoni'--julukan Polandia-- tidak lolos dari persaingan Grup H setelah menelan dua kekalahan dari tiga pertandingan. Kemenangan satu-satunya diraih saat mengalahkan Jepang 1-0.

Nawalka sendiri tidak mempermasalahkan jika harus mundur dari jabatannya. Ia sudah jauh-jauh hari mengatakan akan bertanggung jawab atas pencapaian buruk timnya. (AP/OL-1)