Kolombia Hindari Sejarah Buruk Escobar

KOLOMBIA menorehkan memori yang cukup berkesan pada Piala Dunia 2014 lalu. Juan Cuadrado dkk sukses menembus babak perempat final, yang merupakan pencapaian tertinggi Kolombia selama berpartisipasi di turnamen empat tahunan tersebut. Ditambah lagi, James Rodriguez juga tampil mengagumkan dan menyabet gelar pencetak gol terbanyak dengan catatan enam golnya.

Empat tahun berselang, harapan indah yang sama tiba-tiba terkikis. Kekalahan atas Jepang di partai pembuka Piala Dunia 2018 membuat kans Kolombia mengulangi pencapaian tahun 2014 menipis. Akan tetapi, peluang akan terbuka kembali jika pada laga kedua Kolombia meraih kemenangan atas Polandia di Kazan Arena pada Senin (25/6) dini hari.

"Hari ini kami berada pada situasi yang membuat kami harus meraih kemenangan dan kami harus melakukan segalanya untuk menang. Ini pertandingan seperti final bagi kami," kata penyerang Kolombia Radamel Falcao.

Kendati demikian, persiapan tim diganggu dengan isu ancaman pembunuhan untuk gelandang Kolombia Carlos Sanchez. Gelandang milik Fiorentina ini menjadi 'biang keladi' kekalahan timnya karena aksinya melakukan handball di dalam kotak terlarang berbuah hadiah penalti sekaligus kartu merah untuknya.

Ancaman ini seperti mengingatkan insiden pembunuhan Andres Escobar, pemain Kolombia yang ditembak setelah mencetak gol bunuh diri pada Piala Dunia 1994. Kasus ini pun telah diperiksa pihak berwajib.

Di lain pihak, situasi tak kalah pelih juga diderita Timnas Polandia. Hasil negatif di laga pertama membuat peluang mereka lolos ke babak 16 besar juga menipis. Kekalahan akan membuat Robert Lewandowski dkk pulang lebih awal, begitu juga Kolombia.

Satu hal yang perlu diperhatikan oleh skuat asuhan Adam Nawalka ialah menghindari kesalahan-kesalahan kecil di lini belakang. Untuk alasan yang sama, Polandia akhirnya menelan kekalahan dari Senegal.

"Kami tahu sangat baik bagaimana kondisi kami, tapi kami optimis. Satu hal kami tidak akan kecil hati," katak bek Bartosz Bereszynski. (AFP/OL-5)