[KABAR DARI RUSIA] Rezeki Mahasiswa Indonesia

JIKA penggemar sepak bola dari seluruh dunia harus membayar mahal untuk dapat menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2018 di Rusia, hal itu tidak berlaku bagi para mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Rusia.

Bak kejatuhan durian runtuh, para mahasiswa mendapat rezeki yang tak di sangka-sangka, berkesempatan menonton langsung pertandingan di stadion atau merasakan berada di antara para suporter dari berbagai negara.

Bisa dibayangkan berapa banyak biaya yang dapat dipangkas para mahasiswa itu karena tak perlu jauh-jauh dan berlama-lama menempuh perjalanan karena bukan mereka yang mendatangi Piala Dunia, melainkan Piala Dunialah yang menghampiri mereka. Mereka tidak seperti penggemar sepak bola dari negara lain yang harus menempuh penerbangan berjam-jam.

Mereka tak perlu juga mengeluarkan biaya untuk tiket pesawat dan menyewa penginapan. Meski masih harus merogoh kocek untuk membeli tiket pertandingan, setidaknya mereka tak harus melakukannya seperti para fan lain.

Saat ini terdapat sekitar 450 mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di berbagai kota di Rusia.  Salah satunya ialah Garin Yudha Primaditya yang berkuliah di Kota Moskow. Mahasiswa asal Samarinda itu berkesempatan menyaksikan upacara pembukaan dan laga perdana di Stadion Luzhniki, Moskow, pada Kamis (14/6).

Bagi mahasiswa Russian Transport University itu, menonton Piala Dunia langsung seperti mimpi yang menjadi kenyataan. “Saya sangat senang karena pertama kali­nya nonton Piala Dunia dan bisa duduk di kursi paling depan. Seperti mimpi yang jadi kenyataan,” jelas mahasiswa jurusan railway operation tersebut.

Pendukung timnas Inggris itu juga menambahkan, ia merasa beruntung karena bisa membeli tiket dengan harga murah. Tiket kategori 1 di baris pertama yang memiliki pandangan jelas ke tengah lapang ia tebus hanya dengan 33 ribu rubel atau Rp7,2 juta. Padahal, di situs penjual tiket sekunder Viagogo.com harganya sudah tak membumi lagi.

Namun, memang perlu perjuangan keras untuk mendapatkan kursi yang ternyata hanya berjarak 10 meter dari orang nomor satu di Rusia, Vladimir Putin, tersebut. Mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya pada 2020 itu sudah mulai berburu tiket sejak enam bulan lalu, tapi baru pada H-4 keberuntungan menghampirinya.

Bukan hanya Garin, beberapa mahasiswa Indonesia yang saya tanya juga mengaku senang mendapat kesempatan  berada di tengah pesta sepak bola empat tahunan di Rusia.

“Merasakan langsung euforia Piala Dunia merupakan salah satu hal terbaik dalam hidup saya dan tentu saja senang dan bangga,” ujar Sri Novita Sari, yang juga kuliah di Moskow. (R-2)