Warga Iran Rayakan Kemenangan

DI Iran, saat ini, sangat sulit melihat ada perayaan yang membuat semua warga di negara tersebut berkumpul di area terbuka. Pelarangan untuk menggelar nonton bersama Piala Dunia di ruang publik, merupakan kebijakan kontroversial yang kesekian kalinya setelah pemerintah juga melarang laki-laki dan perempuan untuk pergi menonton film di bioskop bersama-sama.

Namun, pada Jumat (15/6), semua ruas jalan mendadak dipadati orang-orang lantaran tim nasional Iran menang 1-0 atas Maroko di babak penyisihan Grup B Piala Dunia 2018.

Stadion Azadi pun penuh sesak karena pemerintah memperbolehkan warganya untuk nonton bareng.

"Saya sangat senang bisa datang ke stadion, lebih senang karena bisa bersama keluarga," kata Rahellah, salah satu warga Iran yang datang bersama anak perempuannya.

Rahellah mengaku tidak berekspektasi Iran akan menang. Dia merasa partisipasi Iran di Piala Dunia sudah sangat cukup.

Ketika pemain Maroko Aziz Bougaddouz di akhir babak kedua melakukan gol bunuh diri, dia dan warga Iran lainnya tidak bisa menahan rasa suka cita.

Hanya dalam kurun waktu beberapa menit, semua orang yang ada di rumah, stadion, dan bangunan apa pun, menuju jalan raya dan berteriak sembari mengibarkan bendera nasional Iran.

"Kami tidak punya banyak alasan untuk menggelar perayaan. Ini rasanya hebat sekali," kata Amin, warga Iran lainnya.

Polisi pun tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka ketika mengetahui Iran mencetak prestasi di Rusia. Memang gol yang walau berupa bunuh diri dari pemain Marokok Aziz Bouhaddouz, membuat Iran memperoleh kemenangan pertamanya di Piala Dunia dalam 20 tahun terakhir. Adapun Iran pertama kali ikut Piala Dunia pada 1978 ketika ajang itu diselenggarakan di Argentina. (AFP/OL-2)