Ketika Payet Terkena Karma

GELANDANG Marseille Dimitri Payet harus mengakhiri pertandingan lebih awal karena cedera saat membela timnya di final Liga Europa melawan Atletico Madrid di Lyon, Kamis (17/5) dini hari. Eks pemain West Ham United itu hanya merumput selama 31 menit sebelum ditarik keluar. Lebih mengenaskan lagi karena Payet harus melihat timnya menelan kekalahan.

Banyak pihak menyebut jika hal ini sebagai karma untuk Payet. Gelandang 31 tahun itu melakukan kontak fisik yang membuat Cristiano Ronaldo mendapatkan cedera kala pertandingan puncak Piala Eropa 2016 lalu. Payet keluar lapangan sembari menangis, seperti halnya yang dirasakan Ronaldo dua tahun lalu. 

Hanya saja, Ronaldo tetap merasakan Portugal menjadi juara Eropa. Sebaliknya Payet harus menghapus air mata karena Marseille akhirnya kalah di laga pamungkas itu. 

Menghilangnya kontribusi Payet membuat lini tengah Marseille kehilangan sentuhan. Setidaknya itulah alasan yang dikemukakan oleh pelatih Les Phoceens--julukan Marseille--Rudi Garcia ketika melihat tim asuhannya dibantai Atletico tiga gol tanpa balas.

Garcia tidak menampik mengambil keputusan berisiko saat menurunkan Payet sejak menit pertama. "Saya memilih untuk memulai dengan Dimitri (Payet), salah satu pemain terbaik kami. Kami mencoba memanfaatkan tendangan bebasnya untuk mencari keuntungan dari Atletico," tutur mantan juru taktik AS Roma ini.

"Dia tidak memperparah cedera sebelumnya, tapi hanya tidak fit. Dalam pertandingan seperti ini Anda harus mengambil risiko. Jika kami bermain dengan seluruh pemain 100 persen, hasil mungkin akan berbeda," imbuhnya.

Garcia tidak memiliki pilihan lain, selain mengakui kehebatan tim lawan. Dua gol dari Antoine Griezmann dan Gabi sebagai penutupnya membuat Los Rojiblancos--julukan Atletico--merebut gelar juara Liga Europa musim ini.

"Tim terbaiklah yang akhirnya menang. Mereka lebih berpengalaman dan hebat. Kami bermain cukup baik di babak pertama, tapi setelahnya tidak berlanjut dengan baik," tutup Garcia. (skysport/A-5)