The Gunners Ikuti Jejak Setan Merah

ARSENAL mulai menimbang prioritas yang dituju untuk kembali ke ajang Liga Champions Eropa musim depan, jelang laga kontra Stoke City di Emirates Stadium, Minggu (1/4) malam.

Ada dua jalan berbeda yang bisa ditempuh. Pertama, lolos melalui persaingan di kompetisi Liga Primer Inggris dengan menduduki posisi empat besar. Jalan lainnya ialah dengan memenangi Liga Europa seperti yang dilakukan Manchester United musim lalu.

Jika dihitung-hitung, opsi kedua dipandang lebih realistis. Arsenal saat ini tercecer di peringkat keenam dan tertinggal 13 poin dari rival sekota Tottenham Hotspur di list keempat. Hal ini membuat pilihan untuk bersaing merebut posisi empat besar di pentas kompetisi domestik sangat sulit dicapai.

Di sisi lain, Arsenal telah lolos pada babak perempat final Liga Europa. Artinya langkah Peter Cech dkk tidak terlampau jauh untuk mencapai partai puncak. Arsenal akan melalui leg pertama babak perempat final saat melawan wakil Rusia CSKA Moskow, Jumat (6/4) dini hari nanti.

Saat ditanya tentang target tim dengan kondisi saat ini, asisten pelatih The Gunners, julukan Arsenal, Steve Bould tidak ingin menerka apa yang terjadi di masa depan.

"Manajer berkata ini akan sulit dan tentu sulit (bersaing di liga). Kami tidak bodoh, tapi Anda tidak pernah tahu. Untuk memenangi semua pertandingan ialah yang terbaik bagi kami dan melihat apa yang akan terjadi di akhir nanti," jelas Bould.

Dari kubu The Potters, julukan Stoke, manajer Paul Lambert terus dipusingkan untuk mencari cara agar tim asuhannya segera keluar dari zona degradasi. Tapi sejak Stadion Emirates dibuka pada 2006, Stoke selalu menelan kekalahan saat bertandang di markas Arsenal. Sejauh ini sudah sembilan kali hasil negatif tersebut terulang.

Lambert yang baru tiga bulan ini menukangi Stoke berharap kutukan itu terhenti di tangannya. "Di sana merupakan tempat yang sulit untuk pergi, kami semua tahu itu. Saya tidak tahu tentang hasil sebelumnya karena saya batu tapi itu tidak berdampak apapun, semua bisa terjadi," jelasnya. (AFP/OL-2)