TRADISI pembawa baki dalam upacara pengibaran bendera berawal dari momen bersejarah 17 Agustus 1945. Saat itu, SK Trimurti dipercaya membawa baki berisi Sang Merah Putih yang dijahit oleh Fatmawati Soekarno. Setahun kemudian, dalam peringatan HUT RI 1946, Siti Dewi Sutan Assin tercatat sebagai pembawa baki pertama dalam tradisi pasukan pengibar bendera.

Tonggak penting terjadi pada masa Presiden Soeharto, tepatnya tahun 1967, ketika Mayor Husein Mutahar meresmikan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Sejak saat itu, posisi pembawa baki ditetapkan selalu diemban oleh seorang putri terpilih. Kehadiran putri sebagai pembawa baki dimaknai sebagai simbol perempuan penjaga sekaligus pengemban Merah Putih, melengkapi peran pasukan putra yang bertugas mengibarkan bendera.