KEMATIAN Brigadir Nurhadi di kamar kos diplomat muda Kementerian Luar Negeri memunculkan tanda tanya besar. Ditemukan tak bernyawa di unit yang hanya bisa diakses melalui smart lock, kasus ini menimbulkan dugaan kuat adanya keterlibatan pihak lain. Seorang saksi melaporkan melihat Ipda HC berkali-kali mondar-mandir di sekitar lokasi sesaat sebelum jenazah ditemukan. Kini, rekaman CCTV, log akses smart lock, dan jejak digital lainnya menjadi bukti kunci dalam penyelidikan.

Fasilitas kos diplomatik seharusnya menjadi tempat tinggal aman dan steril bagi aparatur negara. Namun kasus ini justru membuka tabir potensi penyalahgunaan fasilitas negara dan lemahnya sistem pengawasan internal. Keterlibatan aparat penegak hukum dalam peristiwa ini menambah kompleksitas persoalan. Publik mendesak pengungkapan kasus dilakukan secara transparan dan tuntas, mengingat sensitivitas lokasi dan potensi pelanggaran serius yang menyertainya.