BANK Syariah Matahari resmi meluncur pada 18 Juni 2025, menandai babak baru di sektor keuangan syariah nasional. Lahir dari konversi BPR Matahari Artadaya milik UHAMKA, bank ini hadir dengan modal awal Rp500 miliar serta sokongan ekosistem besar Muhammadiyah. Di tengah dominasi pemain besar seperti Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Wakaf Mikro, Bank Matahari membawa pendekatan berbeda—berbasis komunitas dan nilai sosial.

Tak seperti BSI yang bergerak secara komersial dalam skala nasional, atau Bank Wakaf Mikro yang menyasar pelaku usaha ultra mikro, Bank Matahari memilih jalan lain. Bank ini memfokuskan layanannya pada komunitas Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), memprioritaskan pembiayaan sosial seperti skema qardhul hasan, serta mengembangkan inovasi pendanaan lewat zakat dan crowdfunding internal. Pendekatan ini tidak hanya menekankan inklusi keuangan, tapi juga memperkuat ekosistem ekonomi umat dari akar rumput.