Klub Presiden dan Mantan via Whatsapp Saja

PRESIDEN Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan ada wadah komunikasi antara presiden dan mantan-mantan presiden.

Usulan tersebut diungkapkan SBY di depan Presiden RI Joko Widodo saat keduanya bertemu di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/3).

Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengatakan pada intinya ada komunikasi di antara mereka.

Meski begitu, wadahnya tidak perlu formal.

"Kalau mau bikin klub presiden dan mantan presiden tidak perlu formal, buat saja grup chatting Whatsapp sesama presiden dan mantan presiden," ujar Arief.

Ia berpendapat lebih baik mencontoh Amerika Serikat yang menerapkan semacam kesepahaman bahwa mantan presiden, apalagi sudah dua periode, tidak boleh mengkritisi presiden yang menggantikannya.

Sebab, sambung dia, hal tersebut akan membuat rakyat kebingungan dan menimbulkan adu domba.

"Itu hanya keinginan SBY agar gampang minta waktu ketemu Pak Jokowi, serta ingin sering ketemu Bu Megawati. Makanya, Jokowi yang waras tertawa saja," tutur Arief.

Pertemuan Presiden dan SBY berlangsung secara tertutup.

Dalam jumpa pers bersama Jokowi, SBY mengungkapkan ia memiliki komitmen penuh mendukung pemerintah dan pembangunan nasional.

Hal itu ditegaskannya juga dalam perbincangan dengan Jokowi.

Pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bhakti memperkirakan pertemuan Jokowi-SBY lebih membahas kecurigaan-kecurigaan di antara keduanya.

Apalagi, SBY sempat menuding pemerintahan sekarang ada di balik tuduhan-tuduhan yang belakangan diarahkan kepadanya.

"Karena bagaimanapun Pak SBY ingin tahu apakah ada kecurigaan-kecurigaan dari pihak pemerintah pada beliau. Sebaliknya, Pak Jokowi ingin tahu juga dari Pak SBY apakah Pak SBY curiga pada Pak Jokowi," kata Ikrar dalam Prime Time News Metro TV, kemarin.

Ikrar berharap pertemuan antara kedua tokoh tersebut tidak hanya mendinginkan hubungan keduanya, tapi juga menenangkan suasana yang ada di masyarakat. (Nov/Mtvn/P-1)