Ma'ruf Amin Maafkan Prasangka Ahok

KETUA Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menerima permintaan maaf dari calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama. Kemudian mantan Wantimpres Presiden ke-6 itu juga tidak akan memperpanjang masalah dengan mengambil langkah hukum.

"Kiai Ma'ruf itu kan Kiai, lihat saja ekspresi di persidangan tidak ada menunjukKan sedih, marah, makanya ketika meminta maaf ya dimaafkan," terang Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat (DPM) MUI, Cholil Nafis, saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (2/2).

Menurut dia, Ma'ruf Amin secara pribadi telah menerima permintaan maaf Basuki Tjahaja Purnama atas prasangkanya dalam persidangan yang digelar beberapa waktu lalu. Tidak hanya itu, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu juga tidak akan memperpanjang masalah dengan mengambil upaya hukum. "Dan secara pribadi beliau tidak akan menuntut secara hukum," tegas Cholil.

Akan tetapi bukti hukum seperti rekaman percakapan antara Ma'ruf Amin dengan Susilo Bambang Yudhoyono, lanjut dia, itu tentunya bisa menjadi landasan untuk diproses hukum ketika ada pelanggaran hukum. Alasannya, ketika ada pihak menyadap secara ilegal maka bisa dijerat dengan UU ITE.

"Kalau punya bukti pembicaraan dari mana kan pastinya dari sadap satu-satunya jalan. Tapi Kiai Ma'ruf secara pribadi tidak akan mengambil langkah hukum," pungkasnya.(OL-4)